Harga Pasaran Anjlok Petani Cabai Merugi
Petani cabai merah yang kerap memasok barang ke sejumlah pedagang di Kota Medan diprediksi akan merugi dengan anjloknya harga.
Penulis: Array Anarcho
Laporan Wartawan Tribun Medan/ Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Petani cabai merah yang kerap memasok barang ke sejumlah pedagang di Kota Medan diprediksi akan merugi dengan anjloknya harga.
Sebab, harga jual barang tidak akan mampu menutupi pengeluaran selama proses produksi.
"Sekarang ini harga cabai merah cuma Rp16 ribu. Sementara, harga sebelumnya Rp 30 ribu. Tentu, dengan kondisi harga yang anjlok begini, petani cabai yang akan merugi besar," kata S beru Sembiring (62), pedagang sayur mayur di pasar Petisah Medan, Selasa (12/7/2016).
Menurut Sembiring, anjloknya harga cabai memang tidak begitu berdampak kepada pedagang. Sebab, kata Sembiring, pedagang hanya mengikuti harga jual dari pemasok.
"Kalau kami pedagang ini, memang pengaruhnya tidak begitu besar. Yang merugi justru petani. Dia terpaksa jual harga murah. Kalau kami, harga beli dari pemasok naik, jelas harga jual kami juga naik," katanya.
Dari penuturan Sembiring, anjloknya harga tidak hanya pada cabai merah. Harga jual wortel di pasaran juga menurun.
"Harga wortel di pasaran saat ini Rp 10 ribu. Sebelum lebaran, harganya itu Rp 15 ribu," ujar Sembiring.
Ia menjelaskan, untuk harga tomat juga cendrung menurun. Di hari sebelum lebaran, harga tomat itu mencapai Rp 8 ribu perkilonya, sementara saat ini hanya Rp 6 ribu.
"Banyaklah rugi petani. Karena harga jual saat ini anjlok kali. Mereka pun mungkin gak bisa kan nutupi harga produksinya," kata Sembiring.