Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Arya Permana (10), bocah yang mengalami obesitas ekstrim akhirnya pulang ke rumahnya di Desa Cipurwasari Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang.

Arya bersama kedua orang tuanya pulang Sabtu (16/7/2016).

Kepulangan Arya lantaran ingin kembali sekolah. Ia mengetahui jika besok merupakan hari pertama sekolah.

Ia pun sempat meminta uang sebesar Rp 1 miliar kepada orang tuanya jika tak disekolahkan lagi ketika tim Dinas Pendidikan Jawa Barat melakukan observasi.

"Arya memaksa untuk pulang sejak malam dan tidak bisa dibujuk, baik oleh tim dokter dan orang tuanya," kata Kepala Humas dan Protokol RSHS, Nurul Wulandhani, melalui keterangan resminya, Minggu (17/7/2016).

Informasinya Arya berangkat dari RSHS sekitar pukul 09.15 WIB dan baru sampai ke kediamannya sekitar pukul 13.00.

Proses kepulangan Arya begitu cepat lantaran sulit dibujuk untuk tetap menjalani pengobatan dan perawatan di RSHS.

"Ayahnya sempat datang dari Karawang untuk membujukknya tidak pulang, tapi tetap tidak bisa sehingga akhirnya pulang," kata Nurul.

Ayah kandung Arya, Ade Somantri (40), mengatakan, pengobatan tetap dijalankan dan dilanjutkan di rumah.

Tim dokter telah memberikan masukan dan saran kepadanya untuk tetap menjalankan program di rumah.

Rencananya Arya juga akan kembali ke RSHS untuk menjalani pemeriksaan.

"Nanti hari Senin 25 Juli 2016, kembali ke RSHS untuk chek up. Tapi tidak menginap," kata Ade singkat kepada wartawan melalui sambungan telepon.

Sekedar informasi, Arya mendapatkan perawatan di RSHS pada Senin (11/7/2016).

Ia diantar Bupati Karawang Cellica Nurracahadiana. Selama di RSHS ia mendapatkan program pengaturan pola makan.

Ia pun menyantap porsi makanan yang telah ditentukkan rumah sakit.

Selain itu, Arya mengikut terapi jalan kaki menyusuri lorong di RSHS. Bocah berbobot 189 kilogram itu pun mengalami penurunat berat badan sekitar tiga kilogram selama dirawat di RSHS. (cis)