Polres Bolmong Sita Ribuan Obat Batuk, Ini Alasannya
Polres mengamankan karena beberapa bulan ini muncul trend anak muda mabuk dengan mengonsumsi
Penulis: Monica Felicitas
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Satuan Reserse Narkoba Polres Bolaang Mongondow menyita 260 dos obat batuk siap edar di dua tempat terpisah.
Kasat Narkoba Polres Bolmong AKP Hanny Lukas mengatakan penyitaan pertama dilakukan di toko T dan berhasil mengamankan 66 dos.
Kemudian di sebuah agen penjualan yang berada di Kelurahan Tumubuy, Kotamobagu Timur, disita 194 dos.
Obat batuk itu disimpan di tempat terpisah dan dicampur dengan barang dagangan lainnya.
"Bisnis ilegal ini dilakukan pemilik toko sejak lama, dan kami mengetahuinya setelah melakukan pengembangan kasus anak remaja yang membawa obat itu beserta minuman keras oplosan," ungkapnya Selasa (19/7) seperti dilansir Humas Polda Sulut.
Dari pengembangan kasus tersebut, lanjut Kasat Narkoba, diketahui bahwa toko T sebagai tempat pembelian obat.
"Toko T mendapat barang dari agen distributor yang disuplai oleh PT B. Sedangkan pemasok PT B adalah PT E Manado," tuturnya.
AKP Hanny menjelaskan, modus pemesanan obat batuk ini ke PT E adalah dengan menggunakan nama sejumlah apotik.
"Faktanya, obat batuk ini hanya diperjualbelikan ke sejumlah toko dan kios di wilayah Bolmong Raya. Mereka mencatut nama beberapa apotek agar bisa mendapatkan barang dengan jumlah yang banyak," tuturnya.
Polres Bolmong akan memanggil pihak terkait dalam proses pengadaan maupun penjualan obat batuk tersebut, untuk dimintai keterangan.
'Kami akan melakukan razia secara rutin di toko dan kios-kios, karena tidak menutup kemungkinan obat batuk ini dijual di tempat-tempat tersebut secara bebas kepada masyarakat," pungkasnya.
Beberapa bulan terakhir ini, muncul tren negatif penyalahgunaan obat batuk di kalangan anak muda di Sulawesi Utara, termasuk di wilayah Bolaang Mongondow Raya.
Obat batuk ini mereka konsumsi secara berlebihan atau tidak sesuai dengan dosis yang dianjurkan, sehingga membahayakan kesehatan tubuh.