1.870 Atlet dari 30 Provinsi Ikuti Porwanas XII
Sebanyak 1.870 atlet dari 30 provinsi yang terdaftar sebagai anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) hadir akan mengikuti Porwanas XII.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, menggelar jamuan makan malam wartawan dari berbagai daerah di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (25/7/2016).
Wartawan yang hadir dari berbagai daerah itu merupakan peserta Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) XII 2016 yang digelar di Kota Bandung.
Informasi yang dihimpun Tribun Jabar (Tribunnews.com Network) sebanyak 1.870 atlet dari 30 provinsi yang terdaftar sebagai anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) hadir akan mengikuti Porwanas XII.
Porwanas akan dimulai Selasa hari ini 26 Juli 2016 sampai Jumat 29 Juli 2016.
"Untuk beberapa (tiga) provinsi mengirimkan peninjau untuk meramaikan Porwanas," kata Ketua PWI Jawa Barat, Mirza Zulhadi, dalam sambutannya.
Setidaknya 10 cabang olah raga dipertandingkan dalam Porwanas. Selain itu satu cabang jurnalistik juga dipertandingkan dalam Porwanas.
Porwanas digelar di beberapa venue di Kota Bandung seperti di Universitas Pendidikan Indonesia, Siliwangi Bowling Senter, Lapangan Atletik Padjadjaran, dan lainnya.
"Mari sama-sama menikmati alam parahyangan yang cantik. Keramahan warga Jabar dan sambil berekreasi. Jadikan Porwanas ajang silaturahmi dari sesama profesi dan anggota PWI," kata Mirza.
Hal senada juga dikatakan Ketua Umum PWI, Margiyono. Secara singkat ia menyampaikan jika Porwanas menjalin kekeluargaan antaranggota dan wartawan di seluruh Indonesia.
"Sekitar 2.000 lebih keluarga besar PWI hadir di Jabar. Saya sangat berterima kasih," kata Margiyono.
Aher, sapaan akrab Gubernur Jabar, mengatakan, Porwanas merupakan salah satu kegiatan di luar profesi wartawan setiap hari.
Ia berharap, wartawan sebagai pembentuk opini bisa menghadirkan pertandingan olah raga yang menjunjung tinggi sportivitas.
"Menang, katakanlah menang, dan sebaliknya. Melanggar sportivitas itu biasa terjadi di pertandingan olah raga. Judi juga terjadi, mudah-mudahan di wartawan tidak ada. Kita nikmati sportivitas sesungguhnya. Menang tidak dielu-elukan kalah juga biasa saja," kata Aher. (cis)