Kios di Jalan Stasiun Barat Dibongkar, Aktivitas Ekonomi Warga Terhenti
Warga merasa sangat dirugikan dengan adanya pembongkaran bangunan di Stasiun Barat Kelurahan Kebon Jeruk.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Warga merasa sangat dirugikan dengan adanya pembongkaran bangunan di Stasiun Barat Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Selasa (26/7/2016). Sebab aktivitas ekonomi warga pun terhenti akibat pembongkaran tersebut.
Pembongkaran itu pun dinilai menghilangkan mata pencahariian warga.
"Di sini banyak yang jualan seperti makanan, kelontongan, warung kopi. Kalau yang jual makanan mereka itu sudah masak sejak pagi, lalu dengan adanya pembongkaran ini masakan mereka mau dikemanakan," kata Ketua koordinator warga pemilik bangunan yang dibongkar, Zaenal Pariana, kepada Tribun Jabar (Tribunnews.com Network) di Jalan Stasiun Barat, Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Selasa (26/7/2016).
Menurut Zaenal, warga juga merasa dizalimi atas pembongkaran itu. Sebab pembongkaran dilakukan secara arogan. Padahal, warga sudah puluhan tahun tinggal di lokasi pembongkaran.
Apalagi PT Kereta Api Indonesia tidak bisa membuktikan objek yang diperkarakan menyusul tanah yang digugat beralamatkan Kecamatan Cicendo.
"Kami sudah turun temurun tinggal di sini. Dari tujuh bersaudara, kami semua tinggal di sini dan saya paling kecil yang usianya 51 tahun. Artinya sudah berapa tahun tinggal di sini. Tidak ada proses hukum dan selalu bongkar dengan cara arogan," kata Zaenal.
Zaenal mengatakan, upaya pembongkaran sudah berlangsung sejak tahun 2000. Namun upaya pembongkaran menguat akhir-akhir ini. Menurutnya, setidaknya 58 bangunan kios dan tempat tinggal yang akan dibongkar.
"Sangat kerugian besar bagi kami dan tidak pernah dibela dan tidak diperhatikan. Nasib kami ini sia-sia," kata Zaenal. (cis)