Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Memburu Kaset Tembang Lawas di Jalan Cihapit

Kaset pita masih terus melegenda meski teknologi digital meringkas kumpulan lagu. Tapi kualitas kaset pita tetap diburu penggemarnya.

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
Tribun Jabar/Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Oding Turiat di lapak kasetnya di Jalan Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Rabu (27/7/2016). TRIBUN JABAR/TEUKU MUH GUCI S
Tribun Jabar/Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Sejumlah pembeli menawar harga di kios kaset milik Oding Turiat di Jalan Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Rabu (27/7/2016). TRIBUN JABAR/TEUKU MUH GUCI S

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Di bawah teduhnya tenda biru dan rindangnya pohon setinggi 10 meter, dua pria dewasa sibuk mencari kaset-kaset lama.

Kedua pria itu mendengarkan lagu Iwan Fals berjudul 'Suara Muda' melalui alat pemutar kaset dari sebuah lapak di pinggir Jalan Jihapit, Bandung Wetan, Kota Bandung, Rabu (27/7/2016). 

“Engkau sarjana muda. Resah mencari kerja. Mengandalkan izasahmu. Empat tahun lamanya,” demikian penggalan lirik lagu Iwan Fals yang keduanya dengar.

Kedua pria itu adalah H Oding Turiat (75) dan Jejen (29), pedagang kaset yang berjualan di pinggir Jalan Cihapit. Mereka tengah mencoba kaset lawas Iwan Fals yang dirilis pada 1981.

Di tengah majunya teknologi digital, kaset musik masih diminati sejumlah orang. Peminatnya berasal dari berbagai kalangan dan usia.

Warga negara asing kerap memesan album tertentu kepada Oding atau Jejen yang tidak lain cucunya. Sudah lama Jejen membantu kakeknya itu.

BERITA REKOMENDASI

“Yang datang itu biasanya mencari lagu-lagu lama yang tidak ditemukan lagi di toko ataupun dicari di internet,” kata Oding ketika berbincang di kiosnya.

Bertahannya kaset pita di tengah zaman serba canggih dan serba praktis ini tak lain dari kualitas. Menurut dia kaset pita memiliki suara yang lebih bagus meski usinya sudah puluhan tahun.

“Kalau kepingan compact disk cepat rusak, sekali tergores tidak bisa dibaca. Kalau kaset bisa diperbaiki,” sambung Oding.

Setiap kasetnya, Oding mematok harga bervariasi, tergantung penyanyi dan kondisinya. Kaset-kaset miliknya dijual seharga Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu. Setidaknya puluhan ribu dari berbagai album dan penyanyi dijajakan pedagang kaset seperti Oding.

“Kalau koleksi mulai dari lagu era 80-an sampai 2012 ada. Terakhir itu kan produksi kaset berhenti pada 2012,” kata Oding.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas