Ribuan Warga Dua Desa Adat Tolak Reklamasi Teluk Benoa
Ribuan orang di dua dari 38 desa adat di Bali memadati Jalan Hayam Wuruk, Denpasar, Minggu (31/7/2016), berunjuk rasa menolak reklamasi Teluk Benoa.
Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Ribuan orang di dua dari 38 desa adat di Bali memadati Jalan Hayam Wuruk, Denpasar, Minggu (31/7/2016), berunjuk rasa menolak reklamasi Teluk Benoa.
Mereka long march dari Jalan Hayam Wuruk ke Jalan Nusa Indah, Jalan WR Supratman, Jalan Kecubung dan kembali lagi ke Jalan Hayam Wuruk, tepatnya di simpang Jalan Banjar Bengkel, Denpasar.
Massa sempat berhenti di simpang Jalan Kenyeri menuju Jalan Kecubung. Sebagian besar mereka mengenakan pakaian adat Madya, berorasi dan mengibarkan panji-panji perjuangan.
Dalam orasinya, mereka menampik aksi mereka menolak reklamasi Teluk Benoa selama ini disokong dan dibiayi pihak tertentu. Mereka memastikan unjuk rasa selama ini adalah panggilan dan biaya warga, tanpa campur tangan pihak mana pun.
Menurut informasi yang dihimpun, massa akan berorasi hingga pukul 15.00 Wita. Sebelum kembali long march dan berkumpul di simpang Banjar Bengkel.
Warga menuntut hak-hak tradisional warga yang telah diatur dalam Undang Undang Dasar Pasal 18b ayat 1 dan 2 menjadi dasar Pemerintah mencabut rekomendasi dan pembatalan Perpres 51 Tahun 2014.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.