Istri dan Anak Pelaku Pembunuhan Adik Kandung Minta Perlindungan Polisi
Istri dan anak dari Ardianus Nong Vixan alias Tixan alias Gimbal meminta perlindungan diri kepada aparat Polsek Kewapante.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Pos Kupang, Aris Ninu
TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Istri dan anak dari Ardianus Nong Vixan alias Tixan alias Gimbal meminta perlindungan diri kepada aparat Polsek Kewapante karena takut ada keluarga dari korban melakukan tindakan kepada mereka.
Istri dan anak pelaku telah dijemput langsung Kapolsek Kewapante, Iptu I Made Kituq di rumah orangtua pelaku di Desa Kokowahor, Kecamatan Kangae.
"Istri dan anak pelaku takut adik-adik pelaku bereaksi atas kejadian yang dilakukan suaminya sehingga ia minta perlindungan diri di Kantor Polsek Kewapante. Anak dan istrinya pelaku sudah ada di kantor polisi biar mereka merasa aman dan tidak ketakutan lagi," kata Kapolsek Kewapante, Iptu I Made Kitug, kepada Pos Kupang di Kewapante, Kamis (4/8/2016) siang.
Ardianus adalah tersangka pelaku pembunuhan Efarius Despiranto alias Despi (37), warga Dusun Hubing Kloang, Desa Teka Iku, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka yang adalah adik kandungnya sendiri.
Despi ditikam pisau di punggung kanan belakang, hingga tewas bersimbah darah di depan rumah orangtuanya di Dusun Liantahon, Desa Kokowahor, Kecamatan Kangae.
Korban yang hendak pulang ke rumahnya di Hubing Kloang dicegat sang kakak, lalu ditikam dari belakang ketika korban sedang berada di atas sepeda motor Supra Fit.
Usai menikam sang adik, pelaku yang dalam keadaan mabuk berat kabur. Keluarga pun melapor ke Polsek Kewapante dan Polres Sikka.
Sang pelaku, Ardianus Nong Vixan alias Tixan alias Gimbal selama ini berprofesi sebagai sopir ekspedisi jalan darat (eks janda) di Kota Maumere.
"Pelaku sering buat onar dan mengancam orangtuanya serta adik-adiknya kalau sedang mabuk moke (miras)," kata Kepala Desa Kokowahor, Martinus Martini di RSUD Maumere, Kamis (4/8/2016) dini hari.
Martin menjelaskan, pelaku membawa truk besar dari Maumere ke Jawa.
Selama ini pelaku dan keluarganya tinggal bersama orangtuanya di Dusun Liantahon, Desa Kokowahor, Kecamatan Kangae.
Pelaku selama ini sering buat onar kalau sudah mengonsumsi moke alias miras.
Martin menjelaskan, pelaku beristri wanita asal Pulau Jawa karena selama ini ia membawa truk besar dari Maumere ke Jawa.