Kapolresta Medan Minta Maaf Polisi Sudah Aniaya Operator Warnet
Kapolresta Medan, Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto, meminta maaf terkait tindakan Aiptu JMS menganiaya operator warnet Bloody Net.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kapolresta Medan, Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto, meminta maaf terkait tindakan Aiptu JMS menganiaya operator warnet Bloody Net.
Anggota Polsekta Medan Area itu, didampingi rekannya sesama polisi, memukuli dan menendang operator warnet Bloody Net, Muhammad Syahrizan alias Fauzan, karena membiarkan siswa SMA main game online saat jam sekolah.
"Saya menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini. Terkait masalah ini, pada Rabu (3/8/2016) malam oknum Polri dimaksud melakukan perdamaian dengan korban di Polsekta Medan Area," kata Mardiaz, Jumat (5/8/2016) sore.
Ke depannya kasus ini bisa dijadikan pelajaran bagi anggota polisi lainnya. Ia meminta semua pihak mengambil hikmah dari peristiwa ini.
"Kami juga mengundang Dinas Kominfo untuk membicarakan bagaimana mengantisipasi siswa sekolah bolos dan pergi ke warnet. Kami juga akan mengundang instansi terkait mencari solusi bersama," ujar dia.
Dalam pertemuan dengan Kominfo akan dibahas bagaimana aturan jam-jam di beberapa warnet. Tiap siswa sekolah dilarang bermain game online saat jam belajar berlangsung.
"Terkait insiden kemarin, apapun juga yang dilakukan anggota kami salah. Memang, sebelumnya saya memberi perintah melakukan Operasi Cinta Kasih pada jam sekolah," kata Mardiaz.
Hasil Operasi Cinta Kasih hari ini, sebanyak 198 anak sekolah dibawa ke Polresta Medan. Mereka didata dan dibina, kemudian dipulangkan ke orangtuanya masing-masing.