Sudah Tiga Hari Petugas Masih Cari Lokasi Pembuatan 'Bikini'
Sudah tiga hari, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan belum juga menemukan lokasi produksi makanan ringan merek Bikini.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung masih menelusuri tempat produksi makanan ringan Bikini (bihun kekininan).
Keberadaan produsen makanan yang kemasannya dianggap memenuhi unsur pornografi itu masih misterius. Selama ini Bikin dipasarkan secara daring.
“Kami masih menelusuri selama tiga hari. Termasuk hari ini petugas masih di lapangan baik di Kota Bandung dan di luar. Banyak masyarakat memberi informasi dan tentu informasi itu berharga dan sedang kami tindaklanjuti,” kata Kepala BBPOM Bandung, Abdul Harim, kepada Tribun Jabar, Jumat (5/8/2016).
Berdasarkan data yang telah dihimpun, Abdul mengatakan, tempat pembuatan Bikini kemungkinan besar di Kota Bandung. Ia belum bisa memastikan lokasinya.
“Memang cara penelusuran agak lain karena sifat pemasaran makanan ini secara online. Kami punya tim yang menelusuri secara teknologi informasi, termasuk juga memesan,” kata Abdul.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian termasuk Dinas Perdagangan untuk menelusuri lokasi produksi Bikini. Sejauh ini memang belum ada hasil positif.
Ia mengimbau kepada produsen sebaiknya datang ke BBPOM Bandung untuk melakukan konsultasi. “Produknya belum tentu jelek cuma kemasannya tidak sesuai norma kesusilaan," imbuh dia.