Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Daftar ke KIP, Zaini Abdullah Jelaskan Alasan Maju Lewat Jalur Independen

"Garis perjuangan saya jelas dan tegas, menghormati hasil kesepakatan damai di Helsinki," kata Zaini Abdullah.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Daftar ke KIP, Zaini Abdullah Jelaskan Alasan Maju Lewat Jalur Independen
Ist/Tribunnews.com
Pasangan Zaini Abdullah-Nasaruddin mendaftar ke KIP Aceh. 

TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Aceh, Zaini Abdullah-Nazaruddin (AZAN) mendaftakan diri melalui jalur perseorangan (independen) di Pilkada Aceh 2017 ke kantor KIP di Jalan Teuku Nyak Arif, Banda Aceh.

"Kami antarkan sejumlah Surat Dukungan dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) beserta formulir isian lengkap. Ini bukan hanya sekedar kertas biasa, diatas kertas itu berdiri harapan rakyat Aceh hingga tahun 2022 mendatang. Hari ini ( juga tepat peringatan 18 tahun pencabutan Status Daerah Operasi Militer di Aceh," kata Zaini Abdullah, Minggu (7/8/2016).

Menurut dia tentu ini juga adalah hal yang masih menjadi sangkutan. Korban-korban konflik masih menuntut keadilan, bukan hanya keluarga mantan kombatan GAM, tapi juga mantan keluarga prajurit TNI, atau juga rakyat Aceh yang tidak memiliki sangkut paut dengan peperangan masa lalu.




"Saya tidak henti-hentinya meminta agar segera dicari formula penyelesaian kasus masa lalu, bukan untuk membuka luka lama, tapi demi kelapangan hati menatap masa depan bersama," kata dia.

Zaini Abdulllah menyampaikan alasan maju di jalur independen. "Saya katakan karena bagi saya hanya satu Partai, yakni Partai Aceh. Garis perjuangan saya jelas dan tegas, menghormati hasil kesepakatan damai di Helsinki. Bagi saya MoU Helsinki adalah memorandum final yang harus dihormati oleh saya dan juga pemerintah Indonesia, MoU Helsinki adalah janji yang harus saya pegang teguh apapun resikonya. Apalagi Wali Nanggroe Yang Mulia Tgk Hasan DITiro menitipkan perdamaian untuk kita jaga sebagai jalan kesejahteraan. Maka sempurnalah bagi saya, untuk menjadikan itu sebagai garis perjuangan saya selanjutnya “Menjaga Perdamaian.” katanya.

Dia mengaku bukan anti partai atau bukan karena melihat partai lain sebagai organisasi politik yang buruk. "Semua adalah sahabat, adik-adik dan saudara saya. Sekali lagi bagi saya ini adalah soal janji, tidak ada Partai lain bagi saya, selain Partai Aceh. Namun ketika Partai Aceh tidak memberi jalan, atau mengambil jalan lain, maka saya memilih untuk tidak masuk kedalam Partai Politik lain, lalu memilih jalur independen," kata Zaini Abdullah.

Demikian pula, menurut Zaini, dia memilih pasangannya Nazaruddin sebagai calon Wakil Gubernur Aceh karena adalah seorang yang berilmu padi, makin banyak prestasinya, makin menundukkan diri beliau dihadapan manusia.

BERITA TERKAIT

"Beliau adalah Pak Nasaruddin, Bupati Aceh Tengah. Saya menyebutnya Pak Nas, kata-katanya teratur, pelan dan ber-nas. Saya teringat sosok alamarhum Raja Linge, Ilyas Leuebeh, saya lama tidak mengunjungi Ummi Salama dan Makam Syuhada itu. Nanti saya minta Pak Nas menemani saya kesana," kata Zaini.

Dalam Rakerda PDIP Aceh kemarin, Zaini tegas mengatakan  bahwa Presiden Jokowi jangan ragu soal komitmennya terhadap isi perjanjian Helsinki.

"Saya dulu mendeklarasikan mendukung pencalonan dan pemenangan Pak Jokowi tahun 2014, maka sampai hari ini, dan jika diberikan kemenangan hingga 2019, saya tetap berdiri bersama beliau. Kembali, ini adalah soal janji, Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) adalah salah satu butir kesepakatan di Helsinki. Ini didasari niat yang baik, bukan untuk saling menyalahkan satu dengan yang lain," kata Zaini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas