TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG PANDAN - Kabupaten Belitung dulu dikenal sebagai salah satu daerah penghasil timah terbesar di Indonesia. Pertambangan timah menjadi sektor yang menyumbang pendapatan terbesar di Negeri Laskar Pelangi tersebut.

Seiring perkembangan waktu, Pemerintah Kabupaten Belitung berusaha mengubah cara pikir masyarakatnya dari dulu yang sangat bergantung pada PT Timah, menjadi masyarakat yang lebih produktif. Caranya, dengan menggenjot sektor pariwisata dan menjadikan sektor ini bersama sektor kelautan dan perikanan, serta perhubungan dan transportasi, menjadi penghasil utama pendapatan daerahnya.

Kepala Kepala Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menegah Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belitung, Mula Samosir mengatalan, sejak meledaknya film Laskar Pelangi garapan sutradara Riri Riza pada tahun 2008, kunjungan wisatawan ke Kabupaten Belitung dari tahun ke tahun terus meningkat. "Tahun 2015 lalu mencapai 251 ribu wisatawan, meningkat sekitar 70 ribu dibanding tahun sebelumnya, kata Mula kepada Tribunnews.com, Selasa (9/8/2016).

Mula mengatakan, dibanding pertambangan yang menjadikan masyarakat hanya sebagai pekerja, sektor kepariwisataan berdampak lebih banyak pada perekonomian masyarakat, karena juga bersentuhan dengan berbagai jasa seperti perhotelan, UKM, perhubungan, dan berbagai jasa lainnya.

Belitung sendiri memiliki banyak destinasi wisata yang berpotensi menjadikan Negeri Laskar Pelangi ini sebagai destinasi wisata utama di Indonesia bagian barat.

Karena itulah Pemerintah Kabupaten Belitung terus menggelar event dan inovasi untuk meningkat jumlah kunjungan wisata ke daerah tersebut. Selain menggelar acara Belitung Fair 2016 pada 10-14 Agustus ini, rencananya juga akan digelar Festival Belitung pada saat acara Sail Karimata, Oktober 2016 nanti.

"Jika tahun 2015 kunjungan wisatawan ke Belitug sekitar 251 ribu,kami menargetkan 2 juta wisatawan pada 2020 nanti," kata Mula.