Laporan Wartawan Tribun Bali, I Gusti Agung Bagus Angga Putra

TRIBUNNEWS.COM, SANUR - Ketenangan wisatawan Australia, Juliana Britto, yang tengah berlibur di kawasan wisata Sanur terusik, Sabtu (13/8/2016) pagi.

Ia menjadi korban percobaan penjambretan. Untung saja tas pantai miliknya diikat di sepeda gayung yang ia kendarai.

Menurut Julia, peristiwa nahas itu berlangsung amat cepat. Sekembalinya dari pantai, ia hendak pulang ke hotel tempatnya menginap.

Ketika melintas di Jalan Kesari, tiba-tiba seorang pria mengendarai motor langsung merampas tas pantai yang ia letakkan di keranjang depan sepedanya.

Akibat tasnya dirampas secara kasar oleh pengendara bermotor, Julia terpelanting dari sepedanya hingga badannya membentur aspal jalan raya.

Si penjambret yang belum berhasil merampas tas milik Julia berupaya keras merebut tas yang masih terikat di sepeda. Saking kuatnya tarikan si penjambret, tubuh Julia terseret beberapa meter. Luka gores membekas di sekujur tubuhnya.

Si penjambret kabur tanpa sempat merampas tas Julia. Usai kejadian tersebut, Julia melapor ke pihak Banjar Batujimbar sebelum mendatangi kantor polisi.

Peristiwa penjambretan di kawasan pariwisata Sanur pada siang hari bukan kali pertama ini terjadi. Sebulan lalu di Jalan Duyung, Banjar Semawang, Sanur, terjadi penjambretan terhadap wisatawan.

Sama seperti yang dialami Julia, pelaku beraksi dengan sepeda motor dan mengambil barang milik wisatawan.

“Di sini sudah dua kali yang saya dengar, itu yang saya tahu. Mungkin bisa lebih dari dua kali," cerita AA Wisma Mahardika, warga Jalan Duyun.

Menurut Wisma, saat itu penjambret beraksi pada sore hari. Pernah juga pelaku menjambret barang turis malam hari. Ada saksi yang bilang pelaku naik motor dan pakai helm bojog.

Pjs Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan, Iptu Bangkit Dananjaya, mengakui di Sanur aksi penjambretan yang menimpa warga asing kembali menggeliat.

“Di Jalan Danau Tamblingan pernah ada yang melapor kena jambret. Tidak hanya orang asing tapi orang lokal juga pernah ada yang jadi korban,” ujar Bangkit.