PWI Minta Oknum TNI AU Aniaya Wartawan Dibawa ke Pengadilan Militer
Personel TNI AU semestinya tak melakukan tindakan kekerasan kepada wartawan yang meliput aksi demonstrasi.
Penulis: Jefri Susetio
Editor: Dewi Agustina

Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut, Hermansyah mengatakan, personel TNI AU semestinya tak melakukan tindakan kekerasan kepada wartawan yang meliput aksi demonstrasi.
"Kami sesalkan masih adanya kekerasan yang dialami wartawan ketika bertugas dengan merampas peralatan kerjanya. Tidak sepantasnya mereka memukul dan melukai wartawan. Mereka (personel TNI AU) tidak mengerti tugas wartawan dan pekerjaan kami juga dilindungi undang-undang pers," ujarnya saat dihubungi, Selasa (16/8/2016).
Ia meminta, Panglima TNI AU mengusut kekerasan yang dialami wartawan, karena perilaku personel TNI AU di lapangan melanggar tupoksi penegak hukum. Apalagi, akibat kekerasan itu, dua wartawan terluka dan harus dirawat intensif.
"Tidak seharusnya menciderai, kami minta dilakukan pengusutan masalah ini. Perbuatan mereka tidak manusiawi, Panglima Kodam I BB dan Pimpinan TNI AU harus menghormati tugas-tugas wartawan. Kami wartawan bertugas untuk memberitakan peristiwa," katanya.
Ia berharap, TNI memberikan pembinaan kepada para personelnya agar memahami tugas-tugas jurnalistik. Tidak hanya itu, pelaku kekerasan yang menganiaya wartawan harus diseret ke pengadilan militer.
"Sekali lagi, PWI mengecam tindakan arogansi terhadap wartawan, kalau tidak berjalan upaya hukum, PWI akan menggalang kekuatan pers untuk mencari keadilan aparat yang melakukan kekerasan," ujarnya.
Sebelumnya kericuhan antara warga Karangsari dengan TNI berujuk bentrok. Ratusan personel TNI AU memukuli dan menghajar kaum ibu bahkan anak-anak.
"Keterlaluan mereka itu bang. Mamak-mamak bahkan anak-anak pun dihajar sama orang itu (TNI AU)," kata warga Andi, warga sari Rejo, Senin (15/8/2016) di rumah sakit Mitra Sejati.
Menurutnya, setelah warga melakukan demo dengan membakar ban, anggota anggota TNI AU terlihat mulai bringas.
Karena tidak mampu menahan emosi, belasan anggota TNI AU menyerbu warga yang tengah nongkrong di sekitar lokasi.
"Gawat bang, semua dihajar. Anak-anak pun yang ada di lokasi dimaki-maki ada juga yang ditokok (dijitak) kepalanya," katanya. (tio/tribun-medan.com)