Harmawati Tewas Tercekik di Kebun Warga
Harmawati (23) tewas mengenaskan di kebun tebu milik warga Dusun Tappareng, Desa Lappa Bosse, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Timur, Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Harmawati (23) tewas mengenaskan di kebun tebu milik warga Dusun Tappareng, Desa Lappa Bosse, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone.
Saat pertama kali ditemukan, tubuh alumnus Akademi Kebidanan Syekh Yusuf Gowa itu sulit dikenali. Sampai akhirnya Tim Forensik Polda Sulawesi Selatan turun tangan mengidentifikasinya.
Polisi mencocokkan data diri korban dengan DNA ibunya yang berasal dari Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
"Tak terbantahkan lagi identitas korban yakni Harmawati dan saat ini mayat korban masih berada di rumah sakit Bone untuk selanjutnya dilakukan autopsi," ujar Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Frans Barung Mangera, Rabu (17/8/2016).
Penyebab kematian korban yakni akibat lehernya dicekik, sehingga udara tidak masuk ke otak dan paru-parunya.
"Ada tekanan pada leher hal inilah menjadi penyebab sehingga udara tak masuk dan akhirnya menyebabkan kematian," ucap Barung.
Mayat Harmawati pertama kali ditemukan warga, Rustan (17), Senin (15/8/2016), sekitar pukul 18.00 Wita. Di samping tubuh korban tergeletak tas merah bermerek Frendi.
Polisi memeriksa dan menemukan foto korban semasa hidup. Setelah ditelusuri, korban berdomisili dan mengontrak kamar di Pondokan Orange, Jalan Landak Baru Makassar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.