Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

11 Titik Api di Kalimantan Utara Terpantau Satelit Noaa

Badan Lingkungan Hidup Kalimantan Utara merangkum terpantau sedikitnya 11 titik api muncul pada Kamis (25/8/2016).

Editor: Y Gustaman
zoom-in 11 Titik Api di Kalimantan Utara Terpantau Satelit Noaa
Tribun Kaltim/Muhammad Arfan
Petugas pemadam dikerahkan ke lokasi kebakaran lahan di Desa Selimau, Tanjung Selor Timur, Bulungan, Kalimantan Utara, beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Muhammad Arfan

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Badan Lingkungan Hidup Kalimantan Utara merangkum terpantau sedikitnya 11 titik api muncul pada Kamis (25/8/2016).

Kepala BLH Kaltara Edi Suharto mengatakan titik api itu tersebut berdasarkan pantauan satelit Noaa.

Titik api terpantau di Tanjung Palas Timur (Bulungan), Pujungan, Kayan Hilir, Sungai Boh (Malinau), dan Sebuku (Nunukan).

Jajaran pemerintah kabupaten sudah melakukan langkah penanganan di titik-titik tersebut dibantu personel di kecamatan dan desa.

Guna mengantisipasi kebakaran lebih besar, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Edi melanjutkan, telah membuat edaran kepada perangkat desa terkait pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan.

“Perangkat desa diarahkan membentuk program desa siapa api. Jadi Kepala Desa itu mengingatkan dan mengarahkan petani dan peladang untuk melakukan aktivitasnya secara ramah lingkungan,” ujar Edi Polres Bulungan, Kamis (25/8/2016) usai telekonferensi dengan Menteri Siti soal pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

Berita Rekomendasi

Ia berharap sosialisasi yang dilakukan berdasarkan edaran Menhut bisa diterapkan maksimal demi mencegah bencana kabut asap yang melanda sejumlah daerah di Kalimantan termasuk Kaltara.

“Mudah-mudahan desa siapa ini bisa berjalan sesuai yang kita semua harapkan. Kita tidak mau lagi seperti kejadian kabut asap tahun lalu,” tutur dia.

Berdasarkan data yang dihimpun, luasan hutan dan lahan terbakar di Kaltara tahun ini mencapai 1.495 hektare. Angka ini lebih sedikit dibanding angka 2015 yang mencapai 14.787 hektare.

Di Kaltim luas area hutan dan lahan yang terbakar mencapai 38.792 hektare. Sedang tahun lalu jauh lebih tinggi yaitu 90.169 hektare.

Sementara di Jambi justru berhasil menekan luasan kebarakan hutan hingga menjadi 868 hektare tahun ini. Tahun lalu, sebanyak 123.891 hektare lahan yang terbakar.

Sedangkan di Riau, tahun ini sudah sebanyak 46.788 hektare hutan dan lahan terbakar. Dibanding tahun lalu, jumlahnya mencapai 183.293 hektare.

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas