Ini Pemicu Kerusuhan di Mapolres Meranti
Dari pemeriksaan dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meranti, selain dua bekas tembakan di bagian kaki, muka korban juga biru, lebam dan bengkak.
Penulis: Budi Rahmat
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Ribuan warga mengepung Mapolres Meranti, Kamis (25/8/2016). Pemicunya kejanggalan kematian Apri Adi Pratama pelaku pembunuhan salah seorang personel Polres Meranti.
Dari pemeriksaan dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meranti, selain dua bekas tembakan di bagian kaki, muka korban juga biru, lebam dan bengkak-bengkak.
Melihat kondisi jenazah tersebut, keluarga korban tidak terima dan mempertanyakannya ke Kapolres Meranti Asep Iskandar.
Baca: Seratusan Warga Geruduk Mapolres Meranti, Satu Orang Terkapar Setelah Ada Suara Tembakan
Warga mulai berkumpul di RSUD Meranti dan kemudian mulai bergerak ke Mapolres untuk mempertanyakan perihal kematian Apri.
Pukul 11.15 WIB ribuan warga di depan Mapolres.
Namun tidak ada jawaban dari Kapolres terkait kematian Apri.
Warga pun mulai terpancing melakukan pelemparan ke arah Mapolres mengunakan batu, kayu dan tanah.
Massa masih mengepung Mapolres Kepulauan Meranti, Kamis (25/8/2016).
Kemudian terjadi dorong-dorongan sampai akhirnya warga berhasil masuk halaman Mapolres.
Salah satu lemparan mengenai personel polisi.
Polisi kemudian mengeluarkan tembakan peringatan berkali-kali namun tidak dihiraukan massa.
Sampai akhirnya salah satu tembakan mengarah ke warga, disaat yang sama satu orang terkapar.
Satu orang warga dari kerumunan massa terjatuh seiring dentuman suara letusan, Kamis (26/8/2016).
Mendapati hal tersebut, massa semakin beringas dan terpancing emosi.
Sampai ribuan massa mengepung Mapolres Meranti. (*)