Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

MENCEKAM! Warga Protes ke Mapolres Meranti Kasus Pembunuhan Malah Ditembak Mati

Dari pihak DPRD juga meminta Kapolres mengusut secara tuntas personel kepolisian yang melakukan penangkapan terhadap Apri.

Penulis: Budi Rahmat
Editor: Sugiyarto
zoom-in MENCEKAM! Warga Protes ke Mapolres Meranti Kasus Pembunuhan Malah Ditembak Mati
Tribun Pekanbaru/ Budi Rahmat
Warga yang tewas terkapar bersimbah darah di halaman Mapolres meranti 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU- Upaya mediasi dengan bermusyawarah dilakukan Polres Meranti dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat serta tokoh pemuda dan warga paska pecahnya kerusuhan di Mapolres.

Usaha msyawarah tersebut guna mengantisipasi provokasi dari luar yang bisa menyebabkan situasi di Kabupaten Meranti kian bergejolak.

Dari foto yang diterima Tribunpekanbaru.com, tampak para tokoh dan polisi tengah melakukan pertemuan di halaman Mapolres Meranti.

Sementara itu, bantuan personel dari Brimobda Riau sudah sampai di Mapolres Meranti.

Enam satuan setingkat pleton dipimpin Kasat Brimobda Kombes Pol Pradah Pinunjul melakukan penjagaan di Mapolres Meranti.

Berikut kronologis sampai terjadi kerusuhan di Mapolres Meranti paska peristiwa penikaman personel Polres Meranti Adil Tambunan dan meninggalnya pegawai honorer Dispenda Meranti, Apri Adi Pratama hingga pukul 16.30 WIB

Pukul 10.30 WIB sekitar 30 orang warga Selat Panjang mendatangi RSUD Meranti Jalan Dorak Selat Panjang bertujuan menanyakan penyebab kematian Apri Adi Pratama.

Berita Rekomendasi

Kehadiran massa diterima Kapolres Meranti, Ketua LAM Meranti, Anggota DPRD Meranti. Pertemuan dilakukan di aula Meranti.

Dari pertemuan tersebut diceritakan kembali peristiwa pembunuhan Brigadir Adil Tambunan yang dilakukan Apri Adi Pratama pada Kamis (25/8/2016) dini hari di halaman parkir Hotel Furama Selat Panjang.

Warga meminta Kapolres bertanggungjawab atas meninggalnya pelaku penikaman (Apri Adi Pratama).

Warga juga meminta mengikutsertakan seluruh aparat penegak hukum lainnya mengawal kasus tersebut.

Dari pihak DPRD juga meminta Kapolres mengusut secara tuntas personel kepolisian yang melakukan penangkapan terhadap Apri.

Kemudian menjelaskan kepada masyarakat atas hasil penyelidikan dari pihak kepolisian.

Pukul 11.00 WIB pertemuan warga dan Kapolres selesai namun tidak ada titik temu antara penjelasan Kapolres dengan tuntutan warga.

Pukul 11.15 WIB sekitar seribuan warga Selat Panjang secara spontanitas mendatangi Mapolres Meranti di Jalan Pembangunan 1 untuk mempertanyakan kejelasan penyebab kematian Apri.

Namun kedatangan massa tidak ditanggapi oleh pihak Mapolres hingga menjadikan warga kesal yang kemudian terjadi pelemparan menggunakan kayu dan batu ke arah Mapolres.

Dari aksi pelemparan tersebut, polisi yang berjaga mengeluarkan tembakan peringatan ke udara. Namun tidak dihiraukan massa.

Kemudian terdengar lagi tembakakan yang kemudian satu warga tumbang.

Pukul 14, korban meninggal dunia atas nama Isrusli di bawa ke RSUD Meranti.

Pukul 14.30 WIB beberapa warga membubarkan diri dan berkumpul di rumah sakit serta di Mapolres.

Pukul 16.30 WIB penjagaan di Mapolre diperketat. Penjagaan dibantu Koramil 02/Tebing Tinggi. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas