Jemaat Panik Bom Ditemukan di Gereja Stasi Santo Yosep Medan
Puluhan personel Polresta Medan dan Brimob Polda Sumut menutup sementara Jalan Dr Mansyur, Minggu (28/8/2016) pagi.
Penulis: Jefri Susetio
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Puluhan personel Polresta Medan dan Brimob Polda Sumut menutup sementara Jalan Dr Mansyur, Minggu (28/8/2016) pagi.
Penutupan berlangsung sekitar 30 menit karena ditemukannya bom di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep.
Berdasarkan pengamatan Tribun Medan (Tribunnews.com Network), Jalan Dr Mansyur tepat di depan Kolam Renang Selayang ditutup hingga ke arah persimpangan Jalan Dr Mansyur-Jalan Setia Budi.
Selain itu, seluruh kendaraan roda dua maupun roda empat yang menuju ke kawasan Jalan Dr Mansyur dialihkan.
Oleh sebab itu, kemacetan mengular di kawasan Dr Mansyur, seperti di depan pintu empat USU.
Arus lalu lintas dibuka, setelah tim penjinak bom membawa benda diduga bom ke luar pelataran gereja untuk diledakkan. Bahkan, beberapa mobil polisi berseliweran keluar masuk gereja.
Seorang jemaah gereja, Taufan mengatakan, ketika Pastor Albert S Pandingan ingin berkhotbah di atas mimbar, tiba-tiba seorang pemuda menghampiri pastor.
"Kejadiannya sekitar pukul 08.30 WIB. Ketika pastor berjalan menuju mimbar seorang pemuda datang mengejar. Saya melihat pria itu memegang pisau dapur dan diduga bom rakitan," katanya di seputaran gereja.
Melihat adanya pemuda yang mendekat, pastor Albert lari menjauh dari pemuda tersebut. Alhasil, jemaah gereja panik berhamburan dan melapor kepada polisi.
"Ada pula yang berupaya mengevaluasi pastor. Saya tidak tahu lagi bagaimana karena kami lari semua. Saya gendong anak untuk menjauh," ungkapnya. (tio/tribun-medan.com)