Saat Mengejar Pastur, Dari Ranselnya Terlihat Percikan Api
Dari tas ransel itu, orang-orang di dalam gereja tersebut sempat melihat percikan api
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hendra Gunawan
![Saat Mengejar Pastur, Dari Ranselnya Terlihat Percikan Api](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/bom-di-medan-kompas-tv-gereja-santo-yosep-medan2_20160828_121157.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Insiden percobaan bunuh diri menggunakan tas ransel diduga berisi bom terjadi di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep Medan, Sumatera Utara, pada Minggu (28/8/2016). Tak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar, mengatakan seorang pria masuk ke gereja membawa tas ransel. Setelah sampai di dalam tempat ibadah itu, pria itu secara tiba-tiba mengejar-ngejar pastur yang pada saat itu sedang memimpin ibadah.
“Jadi, dia masuk untuk mengejar-ngejar pastur. Pastur itu pada saat proses ibadah berlangsung. Dia membawa ransel mendekati pastur ke arah tempat berdiri,” ujar Boy kepada wartawan saat dihubungi, Minggu (28/8/2016).
Dia menjelaskan, dari tas ransel itu, orang-orang di dalam gereja tersebut sempat melihat percikan api. Percikan api itu membakar tubuh pelaku teror tersebut.
“Kemudian ada percikan api dari ransel. Orang pada melihat ada percikan api dan percikan itu membakar tubuh,” kata dia.
Beruntung, petugas keamanan dibantu aparat kepolisian segera mengamankan orang itu. Saat ini, pelaku sedang menjalani perawatan akibat luka bakar. Dia juga akan menjalani pemeriksaan.
“Saat ini diamankan dan diberi perawatan. Tidak terlalu banyak (luka bakar,-red), tetapi cukup membuat dia kepayahan. Mungkin 20 persen. Korban jiwa tidak ada,” tuturnya.
Berdasarkan informasi yang disampaikan Boy, pria itu berciri-ciri berwajah putih bersih, kulit kuning langsat. Diketahui pelaku berinisial nama IHH.
“Wajah putih gitu bersih kuning langsat,” tambahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.