Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bengkel Buya, Komik Inspiratif Buya Syafii Maarif dan Wong Cilik

Gagasan pemikiran, tindakan dan persinggungan Buya Syafii divisualisasikan lewat komik Bengkel Buya.

Penulis: Khaerur Reza
Editor: Y Gustaman
zoom-in Bengkel Buya, Komik Inspiratif Buya Syafii Maarif dan Wong Cilik
Tribun Jogja/Khaerur Reza
Buya Syafii Maarif (tengah) menunjukkan komik Bengkel Buya dari Plt Direktur Maarif Institute, Muhammad Abdullah Darrah (kanan) dan perwakilan Mizan, Esti (kiri). Komik ini diluncurkan di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta, Jalan Letjen S Parman, Yogyakarta, Senin (29/8/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Khaerur Reza

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYAKARTA - Ahmad Syafii Maarif atau akrab disapa Buya Syafii selama ini dikenal karena pendiriannya teguh, bicaranya lugas, kritis terhadap hal yang mengusik keadilan dan kemanusiaan.

Pokok-pokok pikiran mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammdiyah ini banyak dituangkan lewat esai, artikel, dan opini di berbagai media massa.

Guna mengadaptasikan gagasan-gagasan Buya yang universal tersebut Maarif Istitute bekerjasama dengan berbagai pihak menerbitkan komik Bengkel Buya: Belajar dari Kearifan Wong Cilik.

Pelaksana Tugas Direktur Maarif Institute, Muhammad Abdullah Darraz, mengatakan komik Bengkel Buya tersebut dibuat sengaja untuk mempopulerkan gagasan-gagasan Buya agar bisa diakses semakin banyak orang di Indonesia.

"Salah satunya melalui komik Bengkel Buya ini, kita visualisasikan pesan-pesan kemanusiaan Buya agar bisa dibaca dan dipahami lebih banyak orang," ujar Darraz di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta, Jalan Letjend S Parman, Senin (29/8/2016).

 "Ceritanya ringan namun punya banyak pesan diantaranya tentang dunia Islam Indonesia yang damai."

Berita Rekomendasi

Pemred Kompas.com Wisnu Nugraha turut hadir dalam acara tersebut. Ia berujar sekarang ini Indonesia kering inspirasi dan Buya adalah orang yang sering megingatkan orang-orang pinggiran lewat tulisan.

"Contohnya ketika masyarakat semua geger dengan Pilkada 2014, Buya justru menuliskan tentang tukang sepeda yang sangat menarik itu," jelas Wisnu.

Buya Syafii mengaku mendapatkan cerita itu semua hasil interaksi dengan orang-orang kecil selama perjalanan hidupnya. Dialog dia dengan wong cilik hanya sebagian kecil dari permasalahan yang ada di Indonesia saat ini.

"Sebenarnya ada lebih dari separuh rakyat Indonesia di bawah sejahtera, kita bilang wong cilik. Buku ini hanya percik kecil saja, tapi inilah gambaran fakta yang ada di Indonesia," ujar Buya Syafii.

"Saya mengajak masyarakat untuk berpikir mengurai permasalahan yang ada, jangan hanya berpikir untuk enak dan aman," sambung dia.

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas