Penguatan Mutu Berwawasan Internasional, FITK UIN Walisongo Gandeng SES Jerman
"Ini kali kedua SES mengirimkan tenaga ahli ke UIN Walisongo untuk menularkan ilmu kepada para dosen dan mahasiswa" kata Dekan FITK.
Editor: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Dalam rangka penguatan mutu pendidikan berwawasan internasional, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Walisongo menggandeng Senior Expert Service (SES) Jerman.
"Ini kali kedua SES mengirimkan tenaga ahli ke UIN Walisongo untuk menularkan ilmu kepada para dosen dan mahasiswa" kata Dekan FITK Dr H Raharjo MEd St saat menyambut kehadiran Martin Arndt PhD di Auditorium Fakultas, Senin (29/8/2016) siang melalui rilis yang masuk ke redaksi Tribunnews.com.
Martin, lanjut Raharjo, akan menularkan ilmu bahasa Inggris, filsafat, teologi dan kebudayaaan untuk civitas akademika UIN Walisongo.
Diharapkan kehadiran dosen tamu dari Jerman ini membawa atmosfir akademik FITK menjadi lebih baik.
"Potensi civitas akademika kita sudah bagus dan memang perlu ditingkatkan ketrampilannya agar benar-benar membawa manfaat bagi pengembangan lembaga" kata Raharjo.
Sehingga, hadirnya dosen tamu Jerman selama satu bulan ini mampu menjadi pendamping pemahaman cross culture understanding dalam pengayaan kearifan lokal yang kita miliki.
Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Dr H Ikhrom MAg mengapreseasi hadirnya dosen tamu dari Eropa.
"Ini menjadi pintu pembuka menuju UIN sebagai world university yang selalu membuka kerjasama dengan Eropa dan negara lainnya" imbuhnya.
Tujuan utama menghadirkan dosen tamu juga agar membekali para dosen dengan wawasan internasional.
Kementerian Agama lewat Direktorat Pendidikan Tinggi Islam selalu mendorong agar UIN tampil di depan dalam mengawal visi world university.
"FITK UIN menyambutnya dengan menjalin kerjasama dengan lembaga luar negeri terutama Jerman dalam mendampingi dosen" tegasnya.
Gerakan menjadikan kampus kelas dunia perlu dimulai secara serentak. Selain menguatkan jaringan luar negeri, SDM dosen dan mutu lulusan mahasiswa juga perlu dijaga.
"Berbekal kegiatan semacam inilah, niatan pengembangan institusi itu akan terwujud" pungkasnya.
Martin Arndt merasa gembira atas sambutan UIN Walisongo yang penuh ramah.
"Saya sangat senang bisa hadir di Indonesia dan berbagi ilmu dengan akademisi UIN Walisongo" ungkapnya.
Ia pun siap untuk berdiskusi dan mengajar selama berada di UIN. (*)