Pelajar Kelas X Ini Gagahi Empat Pelajar, Salah Satunya Hamil
Pelaku saat ini masih berstatus sebagai pelajar kelas X SMK jurusan Grafika, dirinya kenal para korban tersebut dari chatting di facebook
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - AS (18), warga Gang Tanjung, Lok Bahu, Sungai Kunjang benar-benar bejat.
Ia berhasil mengagahi empat orang anak di bawah umur yang semuanya masih berstatus sebagai pelajar.
Salah satu korban Db (12) merupakan siswi kelas VI SD, yang telah disetubuhi oleh pelaku sebanyak enam kali dengan rentan waktu yang berbeda-beda.
Ia beraksi di rumah kosong yang terdapat di kawasan Karpotek.
Korban lainnya yakni My (13) telah ditiduri oleh pelaku sebanyak tiga kali di gedung yang terdapat di Danau Cermin.
Korban lainnya, yakni Vt (15) telah menjadi korban nafsu bejat AS sebanyak dua kali, yang dilakukannya di semak-semak yang tak jauh dari Stadion Utama Palaran.
Korban dengan inisial Db saat ini tengah mengandung dengan usia kandungan empat bulan.
Dari pengakuan pelaku yang saat ini masih berstatus sebagai pelajar kelas X SMK jurusan Grafika, dirinya kenal para korban tersebut dari chatting di media sosial Facebook.
Lalu setelah itu dirinya mengajak bertemu.
Dalam beberapa hari kemudian, dirinya mengajak untuk menenggak minuman keras dan juga ngelem.
Setelah korbannya teler, dirinya pun langsung menyetubuhi korbannya.
"Kebanyakan saya yang mabok duluan. Tapi pernah juga saya minumkan mereka alkohol. Setelah itu saya ajak begituan, mereka tidak menolak," ucapnya di Mapolsekta Sungai Kunjang, Rabu (31/8/2016).
"Saya memang ajak mereka untuk berpacaran terlebih dahulu. Paling lama saya pacaran selama sebulan, setelah itu saya tinggalkan mereka. Yang jelas saya tidak pernah memaksa, mereka mau saja," tambahnya.
Diketahui, AS yang juga merupakan anggota geng dari Setan Senyiur Comunity (SSC) itu, terlebih dahulu menonton film porno yang terdapat di handphone-nya, sebelum mempraktikkan langsung kepada korbannya.
Terakhir kali pelaku berhubungan badan dengan korbannya, yakni Db yang dilakukannya pada Juli silam.
Akhirnya keluarga Db melaporkan hal tersebut ke kepolisian karena mengetahui Db telah berbadan dua.
"Mendapat laporan itu, kami langsung amankan yang bersangkutan di sekolahnya pada 24 Agustus lalu," katanya.
Saat ini sudah ada tiga korban yang melapor dan masih menunggu satu korbannya lagi untuk melapor.
"Ini juga sebagai peringatan bagi orangtua, jangan lengah dan senantiasa memantau pergaulan. Jangan sampai kejadian seperti ini kembali terjadi," ucap Kanit Reskrim Polsekta Sungai Kunjang, Iptu Heru Santoso.