Laporan Wartawan Tribun Bali, Manik Priyo Prabowo

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Rusaknya alat thermal pendeteksi suhu tubuh tak memengaruhi pelayanan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Badung, Bali.

Pernyataan tersebut dipaparkan Kepala Bidang Hukum dan Hubungan Masyarakat Angkasa Pura I Airport I Gusti Ngurah Rai, Awalludin.

Rusaknya alat pendeteksi suhu tubuh yang mengawasi secara global tubuh wisatawan mancanegara yang masuk bandara tidak akan menurunkan peringkat bandara yang pernah menjadi terbaik di dunia nomor tiga dari sisi pelayanan.

"Tidak ada pengaruh, artinya pelayanan atau antisipasi dari KKP sudah jalan dengan adanya alat pengganti. Info yang kami terima ada alat pengganti tersebut yaitu thermoscan. Namanya infrared thermoscan," uajr Awal, Kamis (1/9/2016).

Seperti yang diberitakan sebelumnya, setidaknya lebih dari 17 juta wisatawan mancanegara per tahun masuk ke Bali melalui bandara terbesar di Pulau Dewata ini.

Kendati harus memberdayakan pengawasan atau pengamatan petugas medis selama jam operasional, pengawasan masuknya penyakit menular dari tubuh manusia ini tetap optimal.

Selain itu, pengawasan melalui suhu tubuh di atas normal karena virus zika dan flu burung ini juga tetap optimal dengan mengandalkan thermometer infrared.

Seperti yang dijelaskan, alat thermometer infrared ini mendeteksi suhu tubuh per wisman yang di curigai mengidap penyakit menular tersebut.