Dirjen P2P Kemenkes Cek Pelabuhan Batam Centre Terkait Alat Penditeksi Zika
Semenjak heboh adanya virus Zika ini, tidak ada laporan orang yang meninggal karena virus Zika di Indonesia
Penulis: Eko Setiawan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Direktur Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, H.M Subuh memantau kesiapan peralatan untuk menditeksi virus Zika di Pelabuhan Batam Centre, Kamis (1/8/2016) siang.
Bukan hanya mengecek, Subuh juga langsung meninjau para turis yang baru datang dari Singapura.
Turis diminta mengisi data dan diberikan kartu kuning.
Kartu ini dipergunakan jika mereka nanti mengalami panas atau memiliki gejala Zika.
Menurut Subuh, dari komunikais melalui vokal poin yakni kontak antarnegara diketahui kalau warga negara Singapura terditeksi terkena virus Zika sebanyak 115 orang.
"Dan alhamdulilah, dari data tersebut tidak ada warga negara indoenesia (WNI) di dalamnya," sebut Subuh saat melakukan peninjauan di Pelabuhan Batam Centre.
Gejala Zika ini berbeda dengan demam berdarah.
"Memang tidak terlalu ekstrim namun tetap dilakukan pencegahan. Jika nantinya ada temuan, tentunya pemerintah Indonesia harus melakukan pemantauan di tempat tersebut," katanya.
Sesuai pesan Menteri Kesehatan Nila Moeloek, jika ada warga kita yang pergi keluar negri harus berhati-hati.
"Setidaknya mereka menggunakan lotion dan baju lengan panjang," kata.
Ditanyakan kesiapan Fasilitas Kesehatan (Faskes) terkait penanganan Zika di Indonesia, Subuh menjawab sangat siap.
Logikanya yakni, jika Faskes mampu menangani gejala demam berdarah, maka Faskes tersebut mampu menangani Zika.
"Saya rasa kita mampu," sambungnya.
Semenjak heboh adanya virus Zika ini, tidak ada laporan orang yang meninggal karena virus Zika.
"Zika ini tingkat keparahanya rendah. Sejauh ini tidak ada laporan adanya orang yang meninggal karena virus ini," tukasnya.