Wali Kelas Sebut Siswanya yang Dapat Nilai Nol Suka Tidur di Kelas
Wali Kelas DPR (15) di kelas 10 IPA 3 SMA Negeri 4, menyebut, siswi anak dari Danny Daud Setiana itu memiliki kebiasaan tidur di kelas
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Eriyanti, Wali Kelas DPR (15) di kelas 10 IPA 3 SMA Negeri 4 Kota Bandung, menyebut, siswi anak dari Danny Daud Setiana itu memiliki kebiasaan tidur di dalam kelas.
Berdasarkan keterangan yang diperolehnya dari ibu dan DPR, kata dia, kebiasasan itu disebabkan keseringannya begadang lantaran bermain game.
“Ibunya mengakui, jika yang bersangkutan main game sampai malam, otomatis dia kurang tidur, besok paginya di sekolah menjadi mengatuk,” kata Eriyanti kepada wartawan di SMA Negeri 4 Kota Bandung, Jalan Gardu Jati, Senin (5/9/2016).
Eriyanti mengatakan, keterangan itu diperolehnya ketika bertemu dengan ibu DPR pada penerimaan raport di tengah semester kedua.
Ia berbicara kepada ibunya jika DPR memiliki kebiasan tertidur ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar.
“Dan ibunya mengatakan anaknya suka membakang/kontra jadi pengakuannya ada kecemburuan. Karena ibunya lebih memerhatikan adiknya, jadi (DPR. Red) tidak diperjatikan jadi dia main game, jadi game pelarian, itu ibunya mengakui,” kata Eriyanti.
Eriyanti pun telah melakukan konfirmasi kepada DPR terkait dengan kebiasaannya main game sampai malam.
Ia menerima keluh kesahnya dan memiliki keterkaitan dengan keterangan dengan apa dikatakan ibunya.
Kedua orangtuanya memiliki kesibukan sehingga DPR tidak mendapatkan kasih sayang yang semestinya.
“Ibunya juga mengatakan bahwa antara ibu dan ayahnya ada perbedaan sedikit tentang mendidik anaknya. jadi ayahnya sibuk dan ibunya bukan hanya ibu rumah tangga tapi juga mempunyai yayasan pendidikan,” kata Eriyanti.
Secara umum, kata Eriyanti, sifat DPR di kelasnya cukup baik dan mampu mengikuti pelajaran, sehingga dipilih sekolah untuk mewakili olimpiade biologi.
DPR pun cukup dekat dengan rekan sekelasnya meski sikapnya tertutup.
“Mungkin itu karena DPR penah dibully teman-temannya waktu SD. pengalaman dibully ini mengganggu psikis anak itu."
"Di sekolah ini awalnya dia mngisolir diri tapi teman-temannya saya himbau untuk memintanya bergaul dan komunikasi. Akhirnya lama-lama terbuka dan punya sahabat di kelas dan berubah,” kata Eriyanti. (cis)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.