Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D

TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Sejak tanggal 20 juni silam anak buah kapal (ABK) Tug Boat (TB) Charles 00 menjadi sandera kelompok bersenjata Filipina, yang dikenal dengan nama Abu Sayyaf.

Hingga saat ini lima dari tujuh ABK yang masih disandera, belum juga mendapatkan kepastian kapan akan dibebaskan, oleh pemerintah Indonesia.

Tak kunjung mendapat kepastian, keluarga ABK yang berada di Samarinda, Kaltim, menggelar doa bersama untuk keselamatan dan pembebasan seluruh kru kapal.

Sekitar pukul 18.30 wita (setelah shalat magribh), keluarga nakhoda TB Charles 00, yakni Kapten Ferri Arifin menggelar pembacaan doa bersama, yang dihadiri oleh keluarga dan kerabat kapten, di kediaman Soekarno yang meruakan paman dari kapten, di jalan Merdeka III, RT 88 No 24, Samarinda.

Bahkan, keluarga kapten Ferri yang berada di Jakarta juga turut hadir guna mengirimkan doa untuk keselematan seluruh WNI yang menjadi sandera.

Nur Hasanah, ibu kapten Ferri Arifin menjelaskan, doa bersama itu sengaja digelar, agar seluruh ABK dapat segera dibebaskan, dan dapat kembali berkumpul dengan keluarga.

"Kami sudah cukup senang dengan adanya ABK yang telah selamat (Ismail dan Sofyan), kami yakin semuanya dapat bebas dengan selamat," ungkap ibu dari tiga anak itu kepada TRIBUNKALTIM.CO, Selasa (6/9/2016).

"Kami hanya bisa mengirimkan doa saja, selebihnya kami percayakan kepada perusahaan, pemerintah dan pihak yang terkait untuk dapat bebaskan keluarga kami,"tutupnya.

Doa bersama itu pun berlangsung khitmad, kendati belum mendapat kepastian tentang pembebasan seluruh ABK, namun suasana doa bersama itu berlangsung dengan penuh keceriaan, bahkan sesekali keluarga kapten Ferri melemparkan lelucon guna mencairkan suasana. (*)