TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Jika dulu tes urine hanya dilakukan saat penerimaan mahasiswa baru, BNN Kalsel bersama Universitas Lambung Mangkurat (ULM) merencanakan untuk melakukan tes urine kepada mahasiswa yang ingin mengajukan skripsi maupun tesis.

Dekan FKIP ULM Prof Wahyu MS berpendapat lain. Dia menilai wacana tersebut bisa dibilang dilematis. Meski niatnya positif, beragam faktor dan aspek harus dipertimbangkan.

"Mereka kan sudah mau lulus, mau sarjana. Andaikan positif misalnya, terus mereka gagal sarjana. Sama saja itu jatuh dari pucuk pohon, sakit sekali itu," ujarnya.

Kalau memang berniat untuk mencegah mahasiswa menggunakan narkoba, kata Wahyu, alangkah lebih baik lagi jika tes urine malah dilakukan secara rutin, setiap semester misalnya.

"Kalau memang mau komitmen, saya pikir lebih baik sejak awal ditegaskan kepada mahasiswa, selama studi di ULM, akan menjalani tes urine setiap semester."

"Itu lebih pas kalau sifatnya dalam konteks mendidik, dari awal masuk sampai akhir di kontrol. Harus kontinyu," ujarnya. (Rahmadhani)