Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketika Irjen Boy Rafli Terpesona Melihat Rumah Tua Warga Tionghoa di Pangkalpinang

Jendral Bintang dua ini pun penasaran ingin mengetahui kondisi dalam rumah yang berlantai dua tersebut lebih dikenal warga dengan nama Rumah Keluarga

Penulis: Deddy Marjaya
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Ketika Irjen Boy Rafli Terpesona Melihat Rumah Tua Warga Tionghoa di Pangkalpinang
Bangka Pos/Deddy Marjaya
Kadiv Humas Polri Irjen (Pol) Boy Rafli Amar mendapatkan penjelasan dari pengelola rumah tua warga Tionghoa di Pangkalpinang Provinsi Kep Bangka Belitung Sabtu (10/9/2016) malam. 

Laporan Wartawan Bangka Pos Deddy Marjaya

TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Sebelum acara dialog di Kafe La Terase di Jalan Jendral Sudirman Pangkalpinang, Kadiv Humas Mabes Polri Irjeb (Pol) Boy Rafli Amar terlihat penasaran dengan kondisi gedung Sabtu (10/9/2016).

Rafli tampak terpesona dengan kondisi kafe yang merupakan halaman belakang rumah tua. 

Jendral Bintang dua ini pun penasaran ingin mengetahui kondisi dalam rumah yang berlantai dua tersebut lebih dikenal warga dengan nama Rumah Keluarga Hongky.

Pengelola rumah kemudian mengajaknya berkeliling kedalam walaupun sebenarnya sudah lama tidak dibuka untuk umum.

Penjelasan si pengelola pun membuatnya semakin terkesima.

Mulai dari altar sembahyang konghucu sejumlah barang antik khas Tionghoa hingga sebuah jalan melalui lantai rumah.

Berita Rekomendasi

Menurut penjelasan si pengelola dahulu rumah yang beraksiktur khas bangsawan Tionghoa di Indonesia tersebut dibangun masa penjajahan.

Rumah dibangun dipinggir rawa yang tersambung dengan sungai persis dibelakang rumah.

Sehingga jika akan masuk rumah melalui bawah yang ada tangganya.

Saat ini rawa yang dimaksud sudah menjadi daratan namun pintu masuk kerumah melalui bawah rumah masih dipertahankan sebagai kenangan.

Rumah ini sendiri telah ditempati hingga 5 generasi sejak pertama keluarga Tionghoa yang menempati datang ke Pulau Bangka sebagai saudagar bersamaan dengan didatangkanya ribuan warga Tionghoa untuk menjadi buruh pertambangan timah di abad ke 18.

"Rumah ini penuh sejarah menurut saya harus dijadikan cagar budaya walaupun keturunan pemiliknya merawat dengan baik apalagi sejumlah benda antik masih terawat dengan baik," kata Irjen (Pol) Boy Rafli Amar yang terkagum kagum

Sumber: Bangka Pos
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas