Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ada Coretan 'PKI' di Spanduk Bupati Berau

Anehnya, dari sekian banyak sepanduk dan baliho yang bertebaran di sudut kota, hanya sepanduk pejabat saja yang menjadi sasaran pelaku.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Ada Coretan 'PKI' di Spanduk Bupati Berau
TRIBUN KALTIM/GEAFRY NECOLSEN
Salah satu foto yang beredar di media sosial menunjukan sepanduk bergambar Bupati Berau Muharram dan Agus Tantomo yang dicoret dengan cat semprot warna merah bertuliskan PKI.   

Laporan wartawan Tribun Klatim, Geafry Necolsen

TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG REDEB – Masyarakat Berau dikejutkan dengan aksi vandalisme yang belum diketahui siapa pelakunya.

Aksi ini dilakukan dengan mecoret-coret sejumlah sepanduk yang terpampang di tepi jalan.

Anehnya, dari sekian banyak sepanduk dan baliho yang bertebaran di sudut kota, hanya sepanduk pejabat saja yang menjadi sasaran pelaku.

Pelaku mencoret sejumlah sepanduk kampanye anti narkoba yang digagas oleh Komandan Kodim Tanjung Redeb, Letkol Czi Slamet Santoso.

Sepanduk hari jadi Kabupaten Berau yang memampang wajah Bupati Berau Muharram dan Wakil Bupati Agus Tantomo, sepanduk himbauan Kamtibmas yang memampang wajah Kapolres Berau, AKBP Handoko dan sepanduk milik PT Berau Coal.

Pelaku hanya menuliskan tiga huruf, yakni “PKI” meski belum diketahui apakah ketiga huruf itu merupakan akronim atau bukan, namun PKI kerap diasosiasikan sebagai Partai Komunis Indonesia.

BERITA REKOMENDASI

Aksi vandalisme itu pun membuat Bupati Berau, Muharram menjadi berang. Saat berpidato peringatan hari jadi, Muharram mengatakan, aksi tersebut dilatarbelakangi oleh persoalan politis.

“Ada yang mencoret-coret sepanduk dengan kata-kata yang tidak pantas. Mungkin masih ada yang belum bisa menerima kepemimpinan saya dan pak Agus Tantomo,” ujarnya saat berpidato di hadapan publik, Kamis (15/9/2016).

Ditemui Tribun usai kegiatan tersebut, Muharram mengatakan, pihaknya belum menyampaian laporan ke pihak kepolisian, namun dirinya mengaku telah berkoodinasi dengan Polres Berau.

Sebagai kepala daerah, kata Muharram secara terbuka menerima kritik dari masyarakat maupun lawan politiknya.

“Tapi ini juga tidak bisa dibiarkan, bebas memberikan kritik tapi dengan cara yang sopan, karena bagaimanapun saya adalah simbol kepala daerah, kalau dihina seperti itu rasanya tidak layak,” tegasnya.(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas