Awalnya Memihak Guru yang Ditabrak Siswa, Kini Pihak Sekolah Justru Melaporkannya
Padahal, kata Tania, jika surat permohonan bantuan itu disampaikan baik-baik, pihak sekolah tentunya akan membantu.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Rosita (36), guru matematika yang terancam cacat setelah ditabrak oleh siswanya berinisial FL harus berjuang sendirian.
Pasalnya, pihak Yayasan SMP Sutomo I yang tadinya berpihak pada korban, justru melaporkannya balik ke Polresta Medan dengan delik aduan pencemaran nama baik.
Kepala SMP Sutomo I, Tania Salim mengatakan, pihak sekolah terpaksa melaporkan Rosita karena merasa korban telah mencemarkan nama baik sekolah.
Sebab, persoalan yang dianggap sekolah sepele, justru malah membawa-bawa nama baik sekolah.
"Rosita pernah menyuruh dua orang familinya atau kurir mengantarkan surat ke yayasan. Tapi caranya tidak baik," kata Tania di ruang rapat sekolah, Selasa (20/9/2016) sore.
Saat menyerahkan surat itu, famili Rosita memaksa masuk tanpa izin. Padahal, kata Tania, jika surat permohonan bantuan itu disampaikan baik-baik, pihak sekolah tentunya akan membantu.
"Ketika menyerahkan surat itu, salah satu perempuan famili Rosita menyampakkan suratnya di meja saya. Sementara yang laki-laki, merekam saya. Dan ini membuat saya tertekan," kata Tania.
Karena merasa terindimidasi, pihak sekolah terpaksa mengabaikan Rosita. Saat ini, pihak sekolah meminta Rosita untuk tidak menyebar informasi bohong.
Terpisah, Rosita yang diwawancarai Tribun justru menyebut keberpihakan sekolah terhadap pelaku berinisial FL, karena pihak sekolah memiliki hubungan baik dengan orangtua pelaku.
Ia pun mengaku kecewa dengan adanya larangan sekolah yang tidak memperbolehkan guru membantu dirinya.
"Saya sempat mengajukan bantuan ke guru-guru. Namun dari yayasan melarang guru-guru mengumpulkan sumbangan buat saya. Guru-guru dilarang membantu saya," terang korban yang saat ini mengaku tidak bisa lama-lama duduk karena pinggulnya terasa sakit.
Diberitakan sebelumnya, Rosita (36), guru Matematika Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1 Sutomo terancam cacat setelah ditabrak siswanya berinisial FL.
Rosita mengalami pergeseran pinggul karena terjatuh setelah ditabrak badan oleh FL di dekat gerbang sekolah.
"Kejadiannya Rabu, 20 April 2016 lalu. Waktu itu tengah jam pulang sekolah. Saat saya melintas di dekat gerbang, tiba-tiba saya ditabrak oleh siswa saya (FL)," kata korban yang saat ditemui duduk di kursi roda, Selasa (20/9/2016) sore tak jauh dari Polresta Medan.
Menurut korban, perbuatan FL diduga sengaja dilakukan karena ia sering menegur pelaku. Karena merasa tidak senang, FL sebelumnya sempat mengancam korban.(*)