Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapolda Kumpulkan Tokoh Adat dan Suku di Bangka Belitung, Begini Permintaannya

Kapolda Kepulauan Bangka Belitung Brigjen Yovianes Mahar mengumpulkan para tokoh adat dan suku di Gedung Tribarata, Selasa (27/9/2016).

Penulis: Deddy Marjaya
Editor: Y Gustaman
zoom-in Kapolda Kumpulkan Tokoh Adat dan Suku di Bangka Belitung, Begini Permintaannya
Bangka Pos/Deddy Marjaya
Kapolda Kepulauan Bangka Belitung Brigjen Yovianes Mahar menyalami tokoh adat dan suku yang ada di Bangka Belitung, Selasa (27/6/2016). BANGKA POS/DEDDY MARJAYA 

Laporan Wartawan Bangka Pos, Deddy Marjaya

TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Kapolda Kepulauan Bangka Belitung Brigjen Yovianes Mahar mengumpulkan para tokoh adat dan suku di Gedung Tribarata, Selasa (27/9/2016).

Kegiatan ini dalam rangka bersilahturahmi dan mempererat persatuan dan kesatuan dengan seluruh tokoh adat dan suku yang ada di Kepulauan Bangka Belitung.

Berbagai tokoh suku dan adat seperti suku Bangka, Belitung, Palembang, Batak, Padang, Sunda, Jawa, Madura, Bali, Flores, Buton, bugis, Manado, Kalimantan, berkumpul bersama dalam suasana keakraban.

"Semakin erat kita bersatu dan terus bersilahturahmi maka tidak ada yang akan bisa memecahkan kita sehingga situasi kamtibmas kondusif tetap terjaga," kata Yovianes.

Ia dan pimpinan daerah tidak akan mampu menjaga suasana tenggang rasa di Bangka Belitung tanpa mendapat dukungan tokoh adat suku dan agama.

"Saya selaku Kapolda berharap didukung oleh para tokoh adat, suku dan agama di Bangka Belitung. Tanpa dukungan kalian semua kita sulit berbuat untuk Bangka Belitung," kata dia.

BERITA REKOMENDASI

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Rustam Effendi mengatakan kita boleh berbeda ras, suku atau agama. Namun harus bersatu di bawah bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Harus satu pemikiran bahwa kita NKRI, terlepas dari adanya perbedaan ras, suku dan agama tetap menjaga persaudaraan dan silahturahmi di Bangka Belitung," kata Rustam.

Ia menambahkan Bangka Belitung merupakan miniatur Indonesia. Hampir seluruh suku dan agama di Indonesia ada di Bangka Belitung. Perbedaan ini tidak pernah membuat pergesekan di Bangka Belitung.

"Keunikan Bangka Belitung dengan keharmonisan antara ras, suku dan agama harus dipertahankan," ujar politikus PDI Perjuangan ini.

Sumber: Bangka Pos
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas