Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jangan Kaget, Ternyata Ini Pekerjaan Ayah Dimas Kanjeng

Dedikasi ayah Dimas Kanjeng terhadap pekerjaan dan bertugas sebagai pengayom masyarakat itu diembannya secara baik.

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Jangan Kaget, Ternyata Ini Pekerjaan Ayah Dimas Kanjeng
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Dimas Kanjeng Taat Pribadi digiring aparat Kepolisian menuju ruang pemeriksaan di Subdit I Keamanan Negara Ditreskrimum Polda Jatim, Rabu (28/9/2016). Taat Pribadi ditahan Polisi karena diduga menjadi otak pembunuhan mantan jamaahnya. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

Laporan Wartawan Surya Galih Lintartika

TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO - Taat Pribadi pengasuh sekaligus pemilik Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Dusun Sumber Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo merupakan anak pensiunan polisi.

Dimas Kanjeng,  tersangka kasus dugaan keterlibatan pembunuhan dua mantan pengikutnya itu anak seorang mantan Kapolsek di Probolinggo.

Bahkan sang ayah sempat menduduki jabatan strategis di wilayah hukum Polres Probolinggo.

Informasinya, sang ayah sempat menjabat sebagai Kapolsek Maron, Pakuniran, dan Gading di tahun 1985 - 1990.

"Dimas Kanjeng itu anak seorang pensiunan polisi, sejak kecil hidup di tengah - tengah keluarga besar ABRI," kata salah satu sumber di lapangan yang namanya menolak dikorankan.

Sayangnya, dia sedikit lupa nama lengkap ayah Dimas Kanjeng sekaligus pangkat terakhirnya.

Berita Rekomendasi

"Kalau panggilannya itu Mustakim. Saya memang tidak sebegitu mengenalnya, hanya mengetahuinya saja," paparnya kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).

Dia mengatakan, ayah Dimas Kanjeng itu sangat dikenal baik oleh masyarakat.

Dedikasinya terhadap pekerjaan dan bertugas sebagai pengayom masyarakat itu diembannya secara baik.

"Saya dengar cerita dari banyak orang, beliau orang yang baik. Saya pun tidak mengetahui kalau ternyata beliau adalah ayah Dimas Kanjeng," terangnya kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).

Informasi lain menyebutkan bahwa Dimas Kanjeng ini menolak mengikuti jejak sang ayah berkarir di dunia kepolisian.

Sewaktu muda, Dimas lebih cenderung mendalami ilmu agama Islam dan syariahnya.

Ia sempat merantau ke beberapa daerah untuk menuntut ilmu ke sejumlah guru dan ulama.

Sekitar tahun 2000, Dimas kembali ke kampung halamannya di Dusum Sumber Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo.

Ia mulai mengembangkan dan mensyiarkan agama Islam di daerah tersebut.

Hingga akhirnya, ia mampu mendirikan padepokan yang cukup besar sampai saat ini.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas