Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cinta Ditolak, PNS Ini Pilih Bunuh Diri Lompat dari Kereta Api

Saat hendak melompat, celananya tersangkut dan beberapa saat kemudian melihat pelaku telah terjatuh di rel dan menderita pendarahan hebat di kepalanya

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Cinta Ditolak, PNS Ini Pilih Bunuh Diri Lompat dari Kereta Api
dok Tribun Medan
Foto kenangan Lingbar Windra Tumanggor semasa masih hidup 

Laporan Wartawan Tribun Medan  Joseph Ginting

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Prinsip Cinta ditolak, dukun bertindak, rupanya tidak diterapkan Lingbar Windra Tumanggor (32), seorang Pegawai Negeri Sipil asal Dinas Pendapatan Pakpak Barat.

Pasalnya, ia pilih mengakhiri hidupnya dengan lompat dari gerbong kereta ap yang membawa Crude Palm Oil di Jalan Sisingamangaraja, Kamis (29/9/2016).

Pria lajang ini nekat melompat karena diketahui menderita gangguan jiwa.

Saksi mata, Julidi Batubara (47), dia sempat melihat korban berdiri di atas gerbong kereta api pembawa CPO.

Namun saat hendak melompat, celananya tersangkut dan beberapa saat kemudian melihat pelaku telah terjatuh di rel dan menderita pendarahan hebat di kepalanya.

"Tadi masih kulihat dia berdiri di atas gerbong. Tapi pas dia mau loncat celananya tersangkat dan pas kulihat dah terkapar dia di rel. Kepalanya berdarah," katanya.

Berita Rekomendasi

Rekan kerja korban di Dinas Pendapatan Pakpak Barat, Taufik Manik mengatakan, korban saat ini tengah dalam masa cuti untuk keperluan berobat.

Katanya, Tumanggor cuti selama dua bulan karena gangguan jiwa yang dialaminya kembali kambuh.

"Dia cuti selama dua bulan karena gangguan jiwanya kambuh," katanya.

Dia mengatakan, Tumanggor sudah lama menderita gangguan jiwa.

Tetapi di awal tahun 2016 Tumanggor kembali berdinas karena dianggap telah sembuh total.

Dia menduga, gangguan jiwa Tumanggor kembali kambuh karena cintanya ditolak sang gadis pujaan.

"Dia ada suka sama cewek mungkin ditolak. Jadinya kambuh lagi sekitar dua bulan yang lalu," katanya.

Kanit Reskrim Polsek Medan, Martualesi Sitepu mengatakan korban akhirnya meninggal dunia sekitar pukul 17.30 WIB di Rumah Sakit Permata Bunda akibat pendarahan di kepalanya.

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas