Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rumah Bedeng di Jalan Karawang Dibongkar, Warga Sebut Ridwan Kamil Pencitraan

Sumpah serapah untuk Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, terlontar di Jalan Karawang, Kelurahan Kebon Waru, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung.

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Rumah Bedeng di Jalan Karawang Dibongkar, Warga Sebut Ridwan Kamil Pencitraan
Tribun Jabar/Teuku Muh Guci S
Warga yang terdampak pembongkaran di Jalan Karawang, Kelurahan Kebon Watu, Kota Bandung, Kamis (6/10/2016). Sebanyak 30 bedeng yang berdiri di atas lahan milik pemerintah Kota Bandung dibongkar. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sumpah serapah untuk Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, terlontar di Jalan Karawang, Kelurahan Kebon Waru, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Kamis (6/10/2016) pagi.

Cacian itu terlontar dari mulut warga yang rumahnya dibongkar paksa sejak pukul 09.00 WIB.

Cacian itu dilontarkan anak-anak dan ibu-ibu. Mereka tak terima rumah berdinding kayu miliknya diratakan dengan alat berat.

Setidaknya 30 bangunan bedeng yang dihuni 52 kepala keluarga (KK) itu rata dengan tanah.

"Kayak gini mau nyalon lagi. Bisanya cuma pencitraan saja," ujar seorang wanita dengan emosi.

Pembongkaran itu juga diwarnai aksi saling dorong antara warga dan polisi. Namun aksi tersebut berhasil diredam sehingga tak berujung bentrok.

Berita Rekomendasi

Sejumlah warga pun sempat jatuh pingsan melihat bedengnya dibongkar. Teriakan nangis histeris pun terdengar di tengah-tengah kerumunan warga.

Informasi yang dihimpun Tribun Jabar (Tribunnews.com Network), bedeng milik warga itu berdiri di atas tanah milik Pemerintah Kota Bandung.

Rencananya di atas tanah tersebut akan didirikan apartemen rakyat. Namun mereka mendirikan bedeng setelah rumahnya dibongkar paksa pada Agustus 2015.

Mereka merupakan warga yang pernah tinggal tak jauh dari bedeng-bedeng tersebut. Mereka menolak relokasi karena beberapa alasan sehingga memilih bertahan dan mendirikan bedeng. Satu di antaranya penggantian ganti rugi terhadap rumah mereka pada pembongkaran pertama.

Warga sempat memprotes pembongkaran tersebut. Sebab mereka tak mendapatkan pemberitahuan tentang pembongkaran itu. Padahal banyak anak, balita, dan orang tua yang tinggal di bedeng tersebut.

"Kami diberitahunya malam, ini tidak manusiawi," kata Tuti (56), warga yang terdampak pembongkaran tersebut.

Hingga berita ini ditulis, pembongkaran masih dilakukan. Ratusan personel Satpol PP Kota Bandung, Polri, dan TNI terlibat dalam pembbongkaran tersebut.

Pembongkaran tersebut dipimpin Kepala Satpol PP Kota Bandung, Eddy Marwoto. (cis)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas