Empat Warga Sragen Masih Bertahan di Padepokan Dimas Kanjeng
Sebanyak empat warga asal Kabupaten Sragen hingga kini masih bertahan di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi (DKTP) di Jatim.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN - Sebanyak empat warga asal Kabupaten Sragen hingga kini masih bertahan di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi (DKTP) di Jatim.
Mereka bertahan bersama puluhan pengikut setia Dimas Kanjeng asal Jateng dan ratusan pengikut lainnya dari beberapa daerah.
Keempat warga Sragen yang terdeteksi berada di padepokan itu berasal dari Kecamatan Gemolong, Miri dan Sumberlawang.
Mereka masing-masing berinisial S asal Desa Peleman, Gemolong, T asal Girimargo, Miri, K asal Doyong, Miri dan J asal Kacangan, Sumberlawang.
Data itu terungkap dari rilis yang disampaikan pihak TNI berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan di lokasi tempat para pengikut DKTP tinggal di sekitar padepokan.
Berdasarkan data yang diterima Joglosemar, Jumat (7/10/2016), untuk wilayah Jateng ada sekitar 33 pengikut DKTP yang masih bertahan di sana.
Untuk wilayah eks Karesidenan Surakarta, ada 4 warga dari Sragen, satu dari Klaten, satu orang dari Wonogiri dan satu orang dari Surakarta.
Selebihnya berasal dari Grobogan, kabupaten Semarang, Kota Semarang, Tegal, Salatiga, Blora, Tegal, Demak dan Brebes.
Dandim Sragen, Letkol (inf) Denny Marantika mengatakan meski data dari Jatim itu sudah tersebar ke kalangan Kodim, pihaknya hingga kini masih terus melakukan pemantauan untuk memastikan kebenaran identitas para warga Sragen yang terdeteksi masih bertahan di sana.
Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Pemkab maupun pihak terkait untuk menindaklanjuti informasi dan data adanya warga yang masih ada di padepokan.
"Kami masih terus memonitor. Sambil melihat perkembangannya nanti bagaimana," katanya kepada Joglosemar, kemarin.
Sementara, Sekda Sragen Tatag Prabawanto mengaku hingga kemarin petang, pihaknya belum menerima atau mengetahui data perihal empat warga Sragen yang terdeteksi masih bertahan di padepokan DKTP.
Namun jika itu benar pihaknya akan menunggu koordinasi dengan pihak terkait, dan apabila ada kesulitan mereka untuk pulang, Pemkab siap untuk memfasilitasi kepulangan mereka ke Sragen.
"Kami tunggu informasi dulu dan jika memang ada warga Sragen yang bertahan di sana tapi kesulitan untuk pulang, Pemkab siap memfasilitasi," tandasnya. (Joglosemar/Wardoyo)