Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua DPR RI: Terminal Bandara Blimbingsari Bisa Jadi Contoh Nasional

Ketua DPR RI Ade Komarudin takjub dengan konsep hijau yang diterapkan di terminal Bandara Blimbingsari Banyuwangi.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Ketua DPR RI: Terminal Bandara Blimbingsari Bisa Jadi Contoh Nasional
Surya/Haorrahman
Ketua DPR RI Ade Komarudin bersama Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas melihat terminal Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, Minggu (9/10/2016). SURYA/HAORRAHMAN 

Laporan Wartawan Surya, Haorrahman

SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - Ketua DPR RI Ade Komarudin mengunjungi Banyuwangi, Minggu (9/10/2016). Ade tiba di Bandara Blimbingsari sekitar pukul 13.00.

Setibanya di bandara, Ade menyempatkan untuk melihat terminal yang saat ini tinggal penyelesaian. Ade ‎mengaku terkejut saat melihat konsep hijau yang digunakan.

"Saya baru pertama kali melihat terminal bandara seperti ini. Ini bisa menjadi contoh bandara-bandara lainnya di Indonesia," kata Ade.

Konsep hijau yang diusung Banyuwangi, belum pernah dilihat oleh Ade sebelumnya.

"Saya baru-baru ini ke Tamania, negara bagian Australia bandaranya tidak sebagus ini. Itu negara bagian. Sedangkan Banyuwangi, ini kelasnya kabupaten," kata Ade.

Ade mengatakan, saat masuk ke terminal telah terasa sejuk. Padahal terminal tersebut tidak menggunakan mesin pendingin ruangan (AC). Konsepnya interiornya pun unik dengan mengandalkan ‎kayu.

Berita Rekomendasi

Politisi asal Partai Golkar itu makin terkejut ketika mengetahui pembangunan terminal tersebut menggunakan dana APBD, tidak menggunakan dana dari APBN.

Sehingga menurut Ade, harusnya pemerintah pusat turut serta membantu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pembangunan bandara.

"Pemerintah pusat sudah saatnya membantu Banyuwangi. Ada beberapa kebutuhan pembangunan bandara, seperti penebalan, perpanjangan, dan pelebaran landasan yang saat ini dibutuhkan. Banyuwangi sudah membangunan terminalnya pakai dana APBD, jadi sudah seharusnya pusat membantu kebutuhan lainnya," kata Ade.

Terminal berarsitektur hijau dan mengakomodasi budaya lokal dijadwalkan beroperasi awal 2017. Meski tanpa AC, terminal dipastikan tetap sejuk dengan pengaturan sirkulasi udara, water treatment, dan beragam tanaman hingga ke atap terminal.

Arsitekturnya mengadopsi model atap rumah khas Suku Using (suku asli Banyuwangi) serta merawat budaya masyarakat setempat yang selalu berombongan saat melepas kerabatnya bepergian dengan menyediakan anjungan yang mengarah langsung ke landasan.‎

Jumlah penumpang di Bandara Blimbingsari Banyuwangi memang melonjak hingga 1.308 persen dari hanya 7.826 penumpang (2011) menjadi 110.234 penumpang (2015).

"Saya akan mendorong pemerintah pusat, untuk membantu Banyuwangi," kata Ade.

Saat ini terminal Bandara Blimbingsari Banyuwangi hampir selesai. Pembangunannya telah 80 persen.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas