Siti Terpaku Melihat Genteng dan Kasur Beterbangan di Sekelilingnya
Saat keluar rumah, Siti melihat pusaran angin berwarna putih melintas ke arah timur. Saat itu cuaca masih gerimis.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, UNGARAN - Arianti Siti terbangun dari ranjang saat mendengar suara gemuruh angin di kawasan Jalan Tunggorono, Bandarjo, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Sabtu (8/10/2016) sore.
"Waktu itu saya sedang menidurkan anak. Tiba-tiba dengar suara gemuruh angin berisik sekali. Lalu saya keluar rumah," kata Siti saat ditemui Tribun Jateng (Tribunnews.com Network) di rumahnya.
Saat keluar rumah, Siti melihat pusaran angin berwarna putih melintas ke arah timur. Saat itu cuaca masih gerimis.
Siti mengaku kakinya seperti terpaku, tak bisa bergerak. Ia hanya melihat angin tersebut melintas. Genteng-genteng pun beterbangan.
"Saya lihat atap asbes Gereja Pantekosta sudah beterbangan. Mengerikan, saya bingung. Ini apa yang sedang terjadi," ucapnya.
Belum diketahui jumlah kerusakan bangunan di kawasan Bandarjo. Saat ini warga setempat masih membenahi atap bangunan masing-masing.
Warga Bandarjo lainnya, Saepul Rosikin, kaget melihat asbes beterbangan seperti layang-layang.
Saat angin puting beliung menerjang, ia hendak memasukkan sangkar burung kenari yang digantungkan di depan rumahnya.
"Kejadiannya singkat sekali. Awalnya saya kira layang-layang, besar sekali. Ternyata asbes terbang," ungkapnya.
Tak hanya asbes, Saepul menuturkan beberapa kasur tampak beterbangan.
"Mungkin kasur yang dijemur ya, tidak tahu itu milik siapa. Tahu-tahu jatuh di depan rumah saya kok," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Arif Budianto enginformasikan atap bangunan Gereja Pentakosta Ungaran rusak, akibat terjangan angin puting beliung.
"Perbaikan sementara atap gereja ditutup menggunakan terpal. Besok Minggu akan kami perbaiki bersama warga," kata dia.
Selain menerbangkan atap gereja, kata Arif, angin pula menumbangkan sebuah pohon di kawasan Jalan Moh Yamin, Ungaran.
"Cabang pohon juga patah mengenai kabel listrik dan telepon setempat. Ini menyebabkan padamnya sementara aliran listrik," ujarnya.
Dia mengatakan, data kerusakan masih mungkin bertambah.
"Ini masih data sementara. Tim kami juga masih mendata kerusakan di rumah-rumah penduduk. Segera kami informasikan datanya," imbuh Arif.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.