Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Nelayan asal Pantai Prigi, Trenggalek, Jawa Timur bernama Hamid, 32, terombang-ambing di laut selatan DIY selama tiga hari, setelah perahu yang ditumpanginya terbalik akibat dihantam gelombang.

Beruntung, dirinya dapat diselamatkan oleh Nelayan Pantai Sadeng, ditemukan terombang-ambing di lautan sekitar 100 mil dari Pantai Sadeng Kecamatan Girisubo, Gunungkidul, Selasa (11/10/2016) dan berhasil mendarat di Sadeng pada Rabu (12/10/2016)

"Ia ditemukan pada Selasa (11/10) sekitar pukul 13.00 WIB, dan mendarat di Sadeng pada Rabu (12/10) dinihari sekitar pukul 04.00 WIB," ujar Ketua Kelompok Nelayan Sadeng, Sarpan, Rabu (12/10).

Lanjut Sarpan, korban diketahui berlayar menggunakan perahu bermesin tempel di perairan Pantai Prigi pada Sabtu (8/10/2016) pekan lalu.

Malangnya, perahu yang ditumpanginya terbalik usai dihantam gelombang.

Ia dan perahunya terseret gelombang menuju barat.

Ia berhasil selamat setelah mengikatkan tubuhnya ke box tempat ikan dan ditempelkan ke perahu yang tengkurap.

"Selama tiga hari ia bertahan hidup dengan berpegangan di perahu. Bertahan hidup dari air minum yang dibawa bersamanya," ujarnya.

Korban kini dievakuasi di rumah nelayan di Sadeng, dalam keadaan sehat dengan sedikit luka. Setelah pulih, rencananya ia akan dikembalikan pulang ke Trenggalek.

Sementara itu, Koordinator Search and Rescue (SAR) Wilayah I Gunungkidul yang meliputi Pantai Sadeng Wisnu Handoko mengatakan, gelombang pantai selatan dilaporkan tinggi sepekan lalu.

Pihaknya pun meminta, nelayan waspada terhadap potensi gelombang tinggi.

“Sudah berangsur mereda. Namun berpotensi tinggi lagi, seminggu kedepan. Ketinggian sampai delapan feet," ujar Handoko. (tribunjogja.com)