Terungkap, Dimas Kanjeng Mampu Tarik Uang dari Jarak 100 Meter
Mantan santri membenarkan Dimas Kanjeng mampu menarik uang dari jarak 100 meter. Selebihnya ini yang terjadi.
Editor: Y Gustaman
![Terungkap, Dimas Kanjeng Mampu Tarik Uang dari Jarak 100 Meter](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/dimas-kanjeng-taat-pribadi_20161017_191115.jpg)
Laporan Wartawan Surya, Anas Miftakhudin
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Uang pecahan Rp 100 ribu dan 50 ribu yang dihambur-hamburkan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di hadapan para pengikutnya tak ubahnya trik dari sebuah ilmu yang telah ia kuasai.
Trik yang mampu menghipnotis sekitar 30 ribu pengikut dari berbagai daerah di Indonesia ternyata diketahui Suparman, asal Ponorogo.
Pria lulusan sebuah pondok pesantren ternama tahun 1990-an itu bergabung di Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo, pada 2010 sampai 2015.
"Setelah saya tahu triknya mengeluarkan uang, saya akhirnya mengundurkan diri. Tidak masuk akal dan yang dijanjikan itu tidak ada," ujar Suparman saat ditemui di Polda Jatim, Surabaya, Senin (17/10/2016).
Suparman mengalami kerugian Rp 4 miliar, hasil mengumpulkan dari beberapa orang. Menurut dia, uang yang dikeluarkan Dimas Kanjeng dari balik jubahnya sudah disiapkan matang oleh pengikutnya.
Uang yang dihimpun dari masyarakat itu disiapkan di kamar, mobil atau di kantong para pengikutnya.
Lantas uang itu ditarik menggunakan ilmu tertentu kemudian disebarkan di hadapan pengikutnya.
"Uang yang dihamburkan itu ya uangnya orang-orang. Taat memang memiliki ilmu menarik uang. Tapi jaraknya 100 meter. Selebih dari jarak 100 meter tidak bisa," kata Suparman yang mengantarkan adiknya Amrul Hasan diperiksa di Ditreskrimum Polda Jatim terkait laporan penipuan oleh Taat Pribadi.
Menarik uang itu juga pernah ditampilkan Taat Pribadi saat diperiksa penyidik beberapa waktu lalu.
Versi pengacara Taat yang mendampingi, Isa Yulianto SH, kliennya mampu menarik uang Rp 700 ribu. Terdiri dari pecahan Rp 100 ribu sebanyak 5 lembar dan pecahan Rp 50 rubu sebanyak 4 lembar.
"Orang-orang belum ada yang lapor, saya sudah lapor tahun 2015 dengan kerugian Rp 4 miliar," ungkap dia.
Ketika melaporkan dugaan penipuan ini, Suparman tidak berani pulang ke rumahnya di Ponorogo. Ia mengaku akan diculik para pengikut Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
"Selama itu pula saya tidak berani pulang karena takut diculik. Dari kerugian itu, saya mengembalikan uang ke orang-orang senilai Rp 300 juta dan itu uang pribadi saya," papar Suparman.