Pengakuan Para Penjahit Soal Jubah Dimas Kanjeng, Punya Ciri Khas Ini
Dari pemeriksaan itu mayoritas penjahit mengaku Taat Pribadi kerap memesan jubah khusus.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Surya, Galih Lintartika
TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO - Polres Probolinggo terus menggali informasi berkaitan dengan kasus dugaan pembunuhan dan penipuan atau penggelapan yang diduga dilakukan Taat Pribadi selaku pengurus, pemilik, dan guru besar Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Dusun Cengkelak, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo.
Informasinya, Korps Bhayangkara sudah memanggil tiga sampai empat orang penjahit yang diduga sering membuatkan jubah untuk Taat Pribadi selama ini.
Dari pemeriksaan itu, polisi mengamankan barang bukti sembilan jubah yang sudah dijahit dan siap digunakan Taat Pribadi.
Saat ini, barang bukti itu sudah diserahkan ke Polda Jatim untuk diselidiki lebih lanjut.
Kapolres Probolinggo AKBP Arman Asmara Syarifuddin mengatakan, sementara status mereka hanya dimintai keterangan.
Nanti, jika keterangan mereka sangat diperlukan dalam persidangan atau pembuktian dalam perkara yang menyeret Taat Pribadi akan dinaikkan sebagai saksi.
"Sementara mereka hanya sebatas kami mintai keterangan saja. Kalau semisal nanti dibutuhkan akan kami panggil kembali," katanya saat dihubungi Surya Online (Tribunnews.com network), Rabu (19/10/2016).
Dari pemeriksaan itu mayoritas penjahit mengaku Taat Pribadi kerap memesan jubah khusus.
Jubah pesanannya itu memiliki ciri khas dibandingkan jubah-jubah yang ada pada umumnya.
"Pengakuan mereka, Taat Pribadi kalau pesan jubah itu harus ada kantongnya. Dugaan kami, kantong inilah yang digunakan Taat Pribadi untuk menyimpan uang sehingga seolah - olah bisa mengeluarkan uang," paparnya.
Menurut Arman, masing - masing jubah ini memiliki warna yang khas alias warna jubah Taat Pribadi selalu menggunakan warna terang.
Untuk kantong, informasinya bisa digunakan untuk menyimpan uang Rp 20 hingga Rp 100 juta.
"Ukuran kantongnya cukup besar sekali. Kantong ini juga didesain sederhana dan tidak terlalu ketat, sehingga tidak akan terlihat jika Taat Pribadi mengantongi banyak uang," paparnya.
Kendati demikian, kata Arman, pihaknya masih akan menyelidikinya lebih lanjut. Ia akan memeriksa dan memahami jubah - jubah ini.
"Kami masih mencari tahu ini , bagaimana jubah ini bisa ajaib saat digunakan Taat Pribadi karena bisa mengeluarkan uang. Kami masih akan mendalaminya, karena kami yakin penjahit ini tahu cara kerja menggunakan jubah ini," pungkasnya.(*)