Petugas Harus Jembol Tembok Untuk Pindahkan Jenazah Pria Ini
Seorang pria, AS alias BY (49), ditemukan tewas di tempat tinggalnya di kawasan Perumahan Saumata Indah, Kelurahan Romangpolong,
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, GOWA - Seorang pria, AS alias BY (49), ditemukan tewas di tempat tinggalnya di kawasan Perumahan Saumata Indah, Kelurahan Romangpolong, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Jenazah pria yang ditinggal cerai istrinya ini ditemukan tetangganya, pukul 10.30 Wita, Minggu, (23/10/2016).
Saat itu, tetangga korban curiga setelah mencium bau menyengat yang berasal dari rumah korban disertai kerumunan lalat.
Lantaran curiga, warga kemudian memanggil sejumlah tetangga.
Atas inisiatif ketua rukun warga (RW) setempat, warga membuka paksa pintu rumah korban dan menemukan korban telah tewas dengan jasad yang sudah membusuk.
Selama ini, korban yang memiliki seorang putri itu tinggal sendirian di rumahnya setelah bercerai dengan istrinya delapan tahun lalu.
Korban diketahui memiliki riwayat asma dan hipertensi dan diketahui dua bulan sebelumnya sempat masuk rumah sakit.
"Terakhir kali terlihat waktu hari Kamis dan baru diketahui tadi setelah ada bau busuk yang menyengat," kata ketua RW 06, Perumahan Saumata Indah, Mustari.
Aparat kepolisian yang tiba di lokasi langsung menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP).
Pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi.
Untuk memindahkan jenazah korban, petugas harus menjebol tembok kamar terlebih dahulu.
Jenazah korban berhasil dipindahkan pada pukul 16.00 Wita dan langsung dibawa ke rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syech Yusuf Sungguminasa.
"Pihak keluarga menolak otopsi jadi kami hanya mengawal proses evakuasi dan saat dievakuasi tembok kamar korban harus kami jebol dikarenakan jasad tidak muat kalau lewat pintu kamar," kata Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Sombaopu Kompol Prabowo.
Rencananya, jenazah korban akan dibawa ke kampung halamannya di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, untuk dikebumikan.
"Setelah dimandikan di rumah sakit kami langsung bawa ke kampung. Saya sendiri terakhir komunikasi dengan kakakku (korban) satu minggu yang lalu tapi itu pun cuma melalui telepon," kata Mulyani, adik korban.
Penulis : Kontributor Bone, Abdul Haq