Modal Helm dan Spion, Pendaki Ini Akan Naik Gunung Bromo dan Semeru dengan Jalan Mundur
Iswahyudi akan mendaki gunung dengan cara berjalan mundur lagi.Kali ini pria yang akrab disapa Tarpin itu akan mendaki Gunung Bromo dan Gunung Semeru.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Iswahyudi akan mendaki gunung dengan cara berjalan mundur lagi.
Kali ini pria yang akrab disapa Tarpin itu akan mendaki Gunung Bromo dan Gunung Semeru.
Pemberangkatan Tarpin ini sebagai penanda pembukaan International Tjelaket Culture Festival, Selasa (25/10/2016).
Pendaki asal Tumpang ini mendapat bekal doa yang dilakukan dengan tarian Ritnis oleh Bero.
Saat ritual doa digelar, Tarpin duduk di meja sambil mengenakan helm.
Dia dikelilingi pemain jaranan. Setiap sudut panggung ada tumpeng setinggi 1,5 meter.
Tarpin butuh waktu sekitar delapan hari untuk mendaki puncak Bromo dan Gunung Semeru, dan kembali pulang ke Malang.
Rute menuju perjalanan ini lebih jauh dibandingkan perjalanan sebelumnya. Dia akan menempuh jarak sekitar 193 kilometer.
Tarpin membawa bekal helm lengkap dengan spion, dan pakaian warna hitam.
“Saya dikawal empat orang dari Komunitas Gimbal Alas. Bekal utama saya adalah persiapan mental, fisik, dan makan buah-buahan,” kata Tarpin.
Tujuan Tarpin mendaki puncak Bromo dan Semeru untuk melakukan bersih gunung.
Jadi Tarpin akan memungut sampah di area pendakian. Tarpin menyebut, aksinya ini untuk mendukung acara kebudayaan Tjelaket.
Tarpin mendaki dengan berjalan mundur pertama pada 2013. Saat itu dia mendaki puncak Semeru.
Sedangkan mendaki kedua adalah ke Gunung Rinjani pada 2014. (Surya Malang/Sany Eka Putri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.