Jhoni Dibiarkan Tergeletak Setengah Jam Usai Disambar Kereta Api, Kondisinya Memprihatinkan
Dari pantauan Tribun, serpihan tulang kaki korban berserakan di atas perlintasan rel. Sementara sepeda motor GL Pro BK 4401 YE milik korban hancur.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Warga yang bermukim di Jl Pertahanan, Medan Barat, Kota Medan, Sumatera Utara sontak heboh, Kamis (27/10/2016).
Pasalnya, seorang pengendara motor yang belakangan diketahui bernama Jhoni Sinaga (32) warga Jl Filisium No19 Helvetia ditabrak kereta api.
Meski ditabrak kereta api, pemuda bergelar sarjana sosial ini selamat. Namun, kedua kakinya putus dilindas kereta api tujuan Medan-Belawan.
"Awalnya bapak itu datang dari Jalan Pertahanan Dalam. Kemudian dia berbelok ke arah perlintasan rel," ungkap Rizki (16), Kamis (27/10/2016) sore.
Saat menuju ke aras perlintasan rel, kebetulan kereta api jurusan Medan-Belawan melaju kencang.
Sepeda motor GL Pro BK 4401 YE milik Jhoni, korban tabrakan kereta api hancur karena terseret sejauh satu meter. Akibat kecelakaan ini, warga Helvetia itu kehilangan kedua kakinya, Kamis (27/10/2016)
Saat itu, Jhoni diduga tak sabaran dan mendekati perlintasan rel.
"Jaraknya dekat kali tadi om. Pas mau melewati rel, korbannya terseret hingga satu meter," ungkap remaja berkaos merah tersebut.
Dari pantauan Tribun, serpihan tulang kaki korban berserakan di atas perlintasan rel. Sementara sepeda motor GL Pro BK 4401 YE milik korban hancur.
Sempat Dibiarkan Selama Setengah Jam
Jhoni Sinaga (32), korban tabrakan kereta api di Jl Pertahan, Medan Barat sempat dibiarkan hampir setengah jam oleh masyarakat di lokasi kejadian.
Saat itu, Jhoni yang sudah kehilangan kedua kakinya bersimpuh tepat di atas rel kereta api.
"Karena kedua kaki bapak itu putus, orang di sini pada ketakutan om. Itulah, bapak-bapak di sini langsung menelfon polisi," kata Ucup (17), Kamis (27/10/2016) sore.
Mendapat kabar ada korban ditabrak kereta api, petugas Unit Lalulintas Polsekta Medan Barat langsung turun ke lokasi. Saat itu, barulah masyarakat berani membantu.
"Posisinya sudah enggak bisa apa-apa korbannya om. Dia cuma bersujud karena tulang kakinya pun hancur," ungkap remaja berambut ikal itu.
Dari informasi diperoleh Tribun, korban tabrakan kereta api ini awalnya datang dari arah Jl Pertahanan Dalam. Karena terburu-buru, ia berusaha menerobos perlintasan rel.
Belum lagi kereta api meninggalkan lokasi, korban yang jaraknya sangat dekat terseret hingga satu meter. Sepeda motor GL Pro BK 4401 YE milik korban terlihat hancur.(ray)