Flu Burung Serang Lamongan, Ratusan Bebek Mati
Ujian berat dialami Fahmi Sabila Anshori (40) peternak bebek warga Desa Kembangbahu.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Ujian berat dialami Fahmi Sabila Anshori (40) peternak bebek warga Desa Kembangbahu.
Dari 800 ekor bebek peliharaannya, 700 ekor di antaranya mati lantaran diduga terserang flu burung.
Fahmi menduga, matinya ratusan bebek miliknya itu diduga lantaran penyakit beberepa ekor unggas yang dibelinya di Pasar Unggas Sidoarjo yang kala itu dijadikan satu dengan bebek darat yang ada di kandangnya.
"Ratusan ekor bebek itu mati dalam kurun waktu sepekan ini,"kata Fahmi.
Ia mengaku tidak bisa berbuat banyak dengan apa yang terjadi, matinya ratusan ekor bebek miliknya.
Kejadiannya begitu cepat, termasuk dugaan penyakit flu burung yang menyerang.
"Terkadang mati 25 ekor, bahkan bisa lebih banyak,"katanya.
Langkah kebersihan kandang, penyemprotan disinvektan dilakukan, tapi menyebarnya flu burung begitu cepat.
Fahmi telah melaporkan kejadian itu ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Sementara ratusan bebek yang mati kompak itu dibakar dan dikubur hingga kedalaman tertentu untuk menghindari penyebarannya.
Usia bebek yang mati itu rata - rata 50 hari. Jadi tergolong masih usia menjelang produksi.
Ada lagi sepuluh yang matanya berubah dan pagi tadi menyusul 3 ekor mati.
Lantaran kejadian ini, Fahmi sering mendapati sindiran dari sebagian masyarakat, kalau ia menjadi penyebab menyebarnya penyakit flu burung.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Puji Hermawan dikonfirmasi wartawan, Senin (31/10/2016) membenarkan apa yang dialami Fahmi itu memang karena flu burung.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan sudah melakukan langkah kongkrit melalui penyemprotan disinvektan.