Semasa Hidup Epen Mengaku kepada Paman Tak Pernah Memukuli Ibunya
Jahiduna Rosid, paman Rizal Efendi, mengaku pernah mendengar cerita mengenai perilaku Epen yang sering memukuli ibunya.
Penulis: Wakos Reza Gautama
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Wakos Gautama
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Rizal Efendi alias Epen tewas dibantai dua saudara kandungnya di pasar ikan PPI Lempasing, Telukbetung Timur, Senin (31/10/2016) sekitar pukul 03.00 WIB.
Dua tersangka adalah Zaenal, kakak korban dan Luthfi, adik korban.
Jenazah pria yang akrab disapa Epen ini kini berada di kamar mayat Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM).
Pantauan Tribun Lampung (Tribunnews.com Network), terlihat aparat kepolisian di kamar mayat dan kerabat Epen.
Diduga kedua tersangka pembunuhan adalah saudara kandung Epen. Yaitu Zaenal (44) dan Luthfi (24).
Keduanya kini sudah ditangkap aparat Polresta Bandar Lampung.
Kapolsek Telukbetung Barat, Atang Samsuri membenarkan peristiwa pembunuhan terhadap Rizal Efendi alias Epen di pasar ikan PPI Lempasing, Senin (31/10/2016).
Atang mengatakan, kedua tersangka adalah saudara kandung Epen yaitu Zaenal, kakak Epen dan Luthfi, adik Epen.
Kedua tersangka sudah menyerahkan diri ke Polresta Bandar Lampung.
Penyebab pembunuhan, menurut Atang, adalah selisih paham dalam keluarga.
Sementara itu Jahiduna Rosid, paman Rizal Efendi, mengaku pernah mendengar cerita mengenai perilaku Epen yang sering memukuli ibunya.
Mendengar cerita tersebut, Jahid berinisiatif mengklarifikasi hal tersebut ke Epen.
"Saya tanya ke dia (Epen) kamu sering pukuli ibu ya? Epen jawab tidak pernah. Dia bilang dia masih punya otak sehingga tidak mungkin memukuli ibunya," cerita Jahid di kamar mayat Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM), Senin (31/10/2016).
Mengenai pembunuhan terhadap Epen yang dilakukan dua saudara kandungnya yaitu Zaenal (kakak Epen) dan Luthfi (adik Epen), Jahid mengaku tidak tahu.
Ia mengatakan, baru mendapat kabar kematian Epen pagi tadi.
Begitu mendengar jenazah Epen berada di kamar mayat RSUAM, Jahid datang.
Jahid mengatakan, Epen sehari-harinya bekerja di pasar ikan PPI Lempasing sebagai tukang timbang ikan.
Menurut dia, ibu Epen pernah tinggal serumah dengan Epen namun sekarang tidak lagi.
Ia mengatakan, baru mendapat kabar kematian Epen pagi tadi.
Begitu mendengar jenazah Epen berada di kamar mayat RSUAM, Jahid datang.
Jahid mengatakan, Epen sehari-harinya bekerja di pasar ikan PPI Lempasing sebagai tukang timbang ikan.
Menurut dia, ibu Epen pernah tinggal serumah dengan Epen namun sekarang tidak lagi.