Alasan Filipina Beli Dua Pesawat Buatan Indonesia
Dua petinggi angkatan udara Filipina menyambangi PT Dirgantara Indonesia, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Jumat (4/11/2016).
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Dua petinggi angkatan udara Filipina menyambangi PT Dirgantara Indonesia, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Jumat (4/11/2016).
Kedua pejabat tinggi itu, yakni Under Secretary Philipines Air Force, Raymun Elefante dan Chief Of Air Staff Philipines Air Force, Mayor Jenderal Roz BrIguez.
Kunjungan kedua petinggi AU Filipina in untuk meninjau pesawat NC212i yang telah dipesan. Negara tetangga itu memesan dua pesawat berkapasitas 28 orang itu.
Dua pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) yang dipesan Filipina rencananya akan diujicoba pada awal tahun.
Adapun kedatangan kedua petinggi untuk melihat kondisi dua pesawat yang dibeli dengan harga belasan juta dolar itu.
"Mereka mau melakukan inspeksi, training dan delivery. Insyaallah training dapat dilakuan di bulan Januari karena akhir tahun terpotong dengan Natal. Mereka akan kirim orangnya kesini," kata Direktur Naga dan Restrukturisasi, Budiman Saleh, di PT DI, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Jumat (4/11/2016).
Budiman mengaku, Filipina memang baru memesan dua pesawat termasuk suku cadangnya dengan nilai 19 juta dolar Amerika.
Tak menutup kemungkinan mereka akan kembali memesan pesawat karya anak bangsa.
"Ini yang pertama. Kami harus menghormati mereka. Tapi mereka memiliki program modernisasi. Ini adalah pembelian pertama mereka setelah 20 tahun vakum dan waktu itu beli pesawat bukan dari sini," kata Budiman.
Under Secretary Philipines Air Force, Raymun Elefante mengatakan, pihaknya memang sengaja memesan pesawat buatan Indonesia.
Hal itu dilakukan untuk mempererat persaudaraan negara di Asia Tenggara.
"Dilihat dari spesific requirment, pesawat ini multi fungsi, seperti medical evacuation. Jadi kalau ada korban kecelakaan atau korban bencana. Bisa mengangkut pasukan, dan dropping pasukan," kata Raymun.
Raymun mengatakan, akan kembali memesan pesawat buatan PT DI dalam waktu dekat ini.
Sebab negaranya memang sedang memiiliki program modernisasi sarana dan prasarana angkatan udara Filipina sampai 2023.
"Harga pesawat PT DI sangat kompetitif dan pesawat buatan Indonesia bisa memperat persaudaraan. Kami akan bantu satu sama lain. Kedepan kami juga bisa memesan suku cadang dan belajar soal pesawat," kata Raymun.
Adapun pesawat NC212i tersebut telah sepenuhnya dikerjakan PT DI.
PT DI adalah satu-satunya industri pesawat yang memroduksi pesawat NC212i.
Seluruh proses pembuatan pesawat tersebut telah dilakukan di kawasan produksi PT DI.
Informasi yang dihimpun Tribun, pesawat NC212i merupakan pesawat multiguna generasi terbaru dari NC212. Pesawat jenis ini memiliki ramp door dan kabin yang luas di kelasnya.
Selain itu, sistem navigasi dan komunikasi lebih modern serta biaya operasional yang lebih rendah.
Pesawat NC212i digunakan sebagai angkutan pembuat hujan, patroli maritim, dan penjaga pantai. (cis)