Rapat Akbar Aktualisasi Resolusi Jihad Melahirkan Piagam Tebuireng
Rapat Akbar Aktualisasi Resolusi Jihad di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, menghasilkan Piagam Tebuireng, yang diteken para ulama dan pejabat.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Sutono
SURYA.CO.ID, JOMBANG - Rapat Akbar Aktualisasi Resolusi Jihad di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah (PPSS) Tebuireng, Jombang, menghasilkan Piagam Tebuireng, yang diteken sejumlah ulama dan pejabat, Sabtu (5/11/2016).
Hadir dalam rapat akbar itu sejumlah ulama dan pejabat tinggi. Di antaranya, Pengasuh PPSS Tebuireng kh Salahuddin Wahid (Gus Solah), KH Akbar Marbun (Medan), Habib Sholeh Aljufri (Solo), KH Anwar Mansur (Lirboyo, Kediri), dan Tuan Guru Turmudzi (NTB).
pejabat dan cendekiawan yang hadir Asisten Teritorial Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto, Guru Besar Universitas Negeri Malang Prof Dr Imam Suprayogo, serta Sekjen Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia Henry Kasfi.
Mayjen TNI Wiyarto hadir mewakili Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang tidak bisa hadir karena harus memantau situasi Jakarta pascademo 4 November yang diwarnai kericuhan.
Piagam Tebuireng yang dibacakan Dr Miftahurrohim usai akhir rapat akbar, pada intinya mengandung tiga butir:
Pertama, menyerukan kepada pemerintah untuk mengambil langkah-langkah kongkret dalam jihad mewujudkan kemandirian, sehingga bermartabat dan berdaulat.
Kedua, menggugah para cendekiawan, professional dan ulama, untuk berperan lebih aktif dan tepat sasaran dalam jihad mencerdeskan kehidupan bangsa, agar mampu menghadapi segala tantangan di masa mendatang.
Ketiga, mengajak segenap unsur bangsa untuk berjihad mewujudkan keadilan, mempertahankan keadilan dan menjaga persatuan bangsa, menuju baldattun tayyibatun wa rabbun ghafur.
Usai dibacakan, Piaga Tebuireng ini ditandatangani sejumlah ulama. Dimulai oleh Gus Solah, kemudian menyusul ulama-ulama lain yang ikut dalam rapat akbar tersebut.
Gus Solah mengungkapkan, acara Rapat Akbar Aktualisasi Resolusi Jihad ini digelar oleh PPSS Tebuireng bersama Forum Peduli Bangsa.
“Kegiatan ini untuk mengobarkan resolusi jihad, karena kami merasakan adanya potensi yang bisa menggerus, bahkan menghilangkan kedaulatan negara dan keutuhan bangsa di Indonesia,” kata adik kandung Gus Dur ini.