TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Samnang Reaksa, mahasiswi Num University Kamboja bersama rekan-rekannya sesama mahasiswa Asia Tenggara penasaran dengan Kampung Peci di Bungah, Gresik.

Mereka adalah peserta Youth Sharia Economy Summer Program (A-You-ShESP) atau semacam peogram semester pendek.

Kerja sama antarperguruan tinggi di bawah Dirjen Pendidikan Tinggi.

"Saya mengagumi Indonesia. Saya senang bisa mengenal Indonesia di Surabaya. Itu ada Kampung Peci, saya mau melihatnya," ucap Samnang saat disambut di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Senin (7/11/2016).

Mahasiswi cantik dari negara tetangga Kamboja ini bersama 12 mahasiswa ASEAN dan sebagian negara Asia lainnya mengikuti Program kerja sama antarkampus.

Program ini untuk menguatkan pemikiran kritis.

Selain itu, mereka juga dituntut mengikuti dan mengetahui kultur ASEAN.

Termasuk perkembangan ekonomi syariah di negara Asia Tenggara.

"Perkembangan ekonomi syariah ini berfokus pada kajian potensi ekonomi dan Pariwisata lokal berdasarkan hukum ekonomi syariah," kata Wakil Rektor 1 Unmuh Surabaya, Dr Aziz.

Peogram semester pendek dari Negara ASEAN itu berlangsung selama 5 hari.

Program ini menggunakan pendekatan studi kasus atau case study Taailored Curriculum.

Selain 12 mahasiwa asing juga bergabung 10 mahasiwa lokal. Mereka semua mendapatkan bekal komprehensif tentang ekonomi syariah.

Bagaimana sistem ini memberi kontribusi dalam pengembangan manajemen bisnis dan wira usaha Islam.

Bisa manajemen strategis syariah ASEAN. Kemudian manajemen pemasaran syariah ASEAN.

Pembekalan komprehensif itu kemudian diaplikasikan dengan studi kasus. Yakni dikaitkan dengan Kelaikan bisnis dan Pariwisata di Surabaya.

Para mahasiswa itu akan dikenalkan birokrasi di Kantor Gubernur Jatim.

Kemudian ke Bank Indonesia, ke maket sentra UKM Az Zahra, ke kampung peci baju taqwa Bungah Gresik hingga pusat bisnis maritim, Mina Laut.