Erni Tewas Tenggelam Dalam Kondisi Hamil, Ini Kronologi Kecelakaan Kapal di Pantai Serangan
Yanto akan mengantar keempat penumpangnya yang merupakan warga negara asing (WNA) asal Jepang menuju Pulau Penyu Tanjung Benoa, Nusa Dua, Badung.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Tribun Bali, I Gusti Agung Bagus Angga Putra
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Febriana menangis histeris saat melihat jenazah saudaranya, Febianto Lau (24), terbujur kaku di kamar jenazah RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Senin (7/11/2016) siang.
Febianto dan tunangannya, Erni Yuliana Ines (21) yang diketahui sedang mengandung, menghembuskan napas terakhirnya setelah kapal yang dinakhodainya terbalik diterjang ombak di Pantai Serangan, Denpasar.
Seorang turis asal Jepang, Nakazawa (71), juga tewas tenggelam.
Senin pagi kemarin sekitar pukul 09.00 Wita, Febianto yang akrab disapa Yanto, seperti biasa melakukan pekerjaannya sebagai nakhoda kapal boat yang dinaungi perusahaan Serangan Watersport.
Grafis perahu tenggelam (TRIBUN BALI/PRIMA/DWI S)
Yanto akan mengantar keempat penumpangnya yang merupakan warga negara asing (WNA) asal Jepang menuju Pulau Penyu Tanjung Benoa, Nusa Dua, Badung.
Namun kali ini pria asal Atambua, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu mengajak serta sang tunangan untuk ikut bersamanya.
Erni yang sedang mengandung calon bayi mereka yang baru berusia 18 hari pun mengiyakan dengan senang hati dan turut menemani calon suaminya itu.
Yanto ditemani Erni pun berlayar dengan kapal glass bottom bernama Gayatri bersama empat wisatawan asal Negeri Sakura, Nakazawa (71), Ito Hirokazu, Kobayashi, dan Mizuno Haruo.
Di beberapa titik terumbu karang, kapal sejenak berhenti sembari memberikan kesempatan kepada para wisatawan untuk berfoto.
Sampai pada jarak sekitar 2 mil dari pantai, Yanto membawa kapalnya melanjutkan perjalanan untuk ke titik terumbu karang selanjutnya.
Diterjang Ombak Dua Kali Ketika hendak menuju spot selanjutnya, tiba-tiba dari arah timur perairan Serangan muncul ombak sedang lalu menghempaskan kapal yang mereka tumpangi.
Kapal sempat oleng karenanya, para penumpang kapal termasuk nakhoda sampai terhempas dari posisi mereka semula.
Saking kuatnya terjangan ombak, seorang penumpang, Nakazawa, tak dapat bertahan di atas kapal dan terjatuh ke laut.
Suasana di atas kapal seketika kalut.
Rekan-rekan Nakazawa berupaya menyelamatkan dia.
Mereka memanggil namanya berkali-kali.
"Belum selesai keterkejutan mereka karena kapal bergoyang keras dan Nakazawa jatuh, ombak kedua datang menghantam kapal sampai membuat kapal terbalik. Pada terjangan ombak kedua ini semua penumpang jatuh ke laut," terang Kepala Satuan Polisi Perairan (Kasatpol Air) Polresta Denpasar, Kompol Ketut Suparta, kemarin.
Masyarakat yang tengah beraktivitas di tepi Pantai Serangan pun riuh saat mendengar Kapal Gayatri terbalik.
Mereka berlarian demi mengevakuasi para korban kapal tenggelam. Sejumlah nelayan dan pengendara jetski langsung memberikan pertolongan.
Berkat pertolongan warga sekitar, semua penumpang berhasil dievakuasi.
Namun Yanto dan Erni ternyata tak mengenakan jaket keselamatan sehingga tewas tenggelam.
Nakazawa yang jatuh pertama juga tewas.
Nyawa kakek ini tak tertolong karena cukup lama tenggelam.
"Semua penumpang dapat ditemukan, nggak ada penumpang yang hilang. Tapi tiga orang meninggal karena tenggelam," kata Suparta. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.